Trauma bisa disebabkan oleh benturan benda-benda keras saat kapal tenggelam, seperti tiang, cerobong asap, atau bahkan bagian kapal itu sendiri.
Beberapa orang juga terluka parah akibat terjepit atau terpotong oleh kabel-kabel atau puing-puing kapal.
BACA JUGA:Waspada, Ini Tanda WhatsApp Dibajak dan Disadap Mudah Dikenali, Cek Hp Anda
Salah satu contoh korban yang meninggal karena trauma adalah Thomas Andrews, seorang arsitek yang merancang kapal Titanic. Menurut [IDN Times](^2^), ia menolak naik ke sekoci dan memilih untuk tetap berada di dalam kapal untuk membantu penumpang lain.
Ia terakhir kali terlihat berdiri di dekat perapian di ruang makan kelas satu dengan tatapan kosong.
Ketika air laut mulai membanjiri ruangan itu, ia diduga tertabrak oleh lemari besi yang jatuh dan tewas seketika.
Selain itu, ada juga beberapa korban yang meninggal karena bunuh diri.
BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Nataia Poke Usu, Penyambutan Gadis Yang Pergi Tanpa Izin Pulang Lagi ke Rumah
Mereka mungkin merasa putus asa karena tidak bisa selamat atau tidak mau hidup tanpa orang-orang yang mereka cintai.
Beberapa cara bunuh diri yang dilakukan oleh korban Titanic adalah menembak diri sendiri, melompat dari dek kapal, atau membiarkan diri tenggelam bersama kapal.
Salah satu contoh korban yang bunuh diri adalah William Murdoch, seorang perwira pertama di kapal Titanic.
Menurut beberapa sumber, ia menembak diri sendiri setelah secara tidak sengaja menembak dan membunuh dua penumpang yang berebut naik ke sekoci.
BACA JUGA:Orang India Jika Bicara Selalu Gelengkan Kepala, Ini Arti dan Alasannya
Namun, klaim ini masih diperdebatkan oleh para ahli dan keluarganya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa korban Titanic yang tidak mendapatkan sekoci tidak langsung tewas ketika kapal itu tenggelam.
Ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kematian mereka, seperti hipotermia, trauma, atau bunuh diri.