Setelah naik ke Pool deck, Prentice langsung menyadari betapa cepatnya kapal Titanic tersebut tenggelam.
“Tiba-tiba, kapal terangkat dengan cepat dan anda bisa mendengar semuanya patah dan retak. Saya pikir sekarang saya akan pergi. Saya tergantung di papan, kami memiliki dua papan kanan dari port,” terang Prentice.
Saat kapal tersebut mulai tenggelam, dia pun menjatuhkan dirinya ke laut dengan sabuk pengamannya.
Kemudian, ia pun terbentur dengan hebat. Beruntung, ia tidak menabrak apapun ketika ia jatuh. Melainkan hanya terbentur dengan air.
Saat dia berada di laut dan terjombang-ambing, ia mengaku bahwa seketika lautan Atlantik terasa seperti sebuah kuburan.
“Ada mayat di mana mana. Kemudian saya melihat Karah Titanic dan saya bisa melihat itu tenggelam dan kemudian secara bertahap dia meluncur ke dasar laut,” katanya.
BACA JUGA:Diduga Baja Carbon Rendah Tidak Tahan Dengan Suhu Dingin Menjadi Penyebab Titanic Retak
Kemudian, Prentice mengaku ia menjadi saksi dari Tian dan Nyonya Clark yang melarikan diri keluar dari sekoci.
Prentice berpendapat bahwa Sang istri merasa putus asa dengan pasangannya yang meninggal.
Karena tidak ingin menjadi egois, maka mereka mendesak Nyonya Clark untuk naik ke atas bahu dan mengatakan suaminya akan segera menyusul.
BACA JUGA:Butuh Waktu 2,5 Jam Kapal RMS Carpathia Mencapai Korban Kapal Titanic
Namun, dia menolak dan menyuruh Prentice untuk naik ke sekoci.
Begitu berada di sekoci, Prentice pun berbalik dan siap untuk mencari Myonya Clark untuk mengucapkan terima kasih yang bahkan tidak sanggup benar benar ia ungkapkan.
“Dia memukul saya dengan jubahnya. Saya pikir dia mungkin menyelamatkan hidup saya,” kata Prentice.*