Gunung Dempo "Batuk-Batuk", Dihuni Manusia Harimau Hingga Keajaiban Suara Adzan

Rabu 26-07-2023,14:13 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Terkait kondisi tersebut, maka tidak mengherankan jika sebelum pendakian para pendaki akan ditanyai mengenai asal usulnya, apakah keturungan Suku Komering atau bukan. 

Jika iya, maka biasanya akan diminta untuk tidak mendaki ke Gunung Dempo, atau bisa tetap mendaki namun harus didampingi oleh juru kunci atau warga Pagaralam. 

 

Mitos Kayu Panjang Umur 

BACA JUGA:Ketika Mendaki Gunung Kerinci Jambi, Bila Ketemu dengan Orang Ini Pulang Saja Kalau Tidak Ingin Sesat di Hutan

Keberadaan kayu panjang umur di Gunung Dempo juga menjadi kisah unik yang akan menemani perjalanan pendakian.

Kepopuleran tumbuhan ini bahkan semakin membuat populasi kayu panjang umur semakin menipis karena banyak pendaki yang mengambilnya.

Kayu panjang umur atau Cantigi memang banyak tumbuh di Gunung Dempo dengan kecantikan bunganya yang memikat. 

Pohonnya sendiri berbentuk batang-batang dengan daun-daun kecil yang rapat, pucuk-pucuk daunnya berwarna merah.

Pucuk-pucuk inilah yang dinggap sebagai “bunga” dari Cantigi atau kayu panjang umur.

Konon warna bunga ini tidak akan pudar meskipun telah dipetik selama berhari-hari, namun lambat laun akan berubah menjadi hitam dengan bentuknya yang tetap cantik menawan.

BACA JUGA:Ngga Perlu Dicuci, Cukup Gunakan Satu Bahan Dapur Ini, Bau Tak Sedap di Sepatu Akan Hilang

Keajaiban Kumandang Adzan

Mitos lain yang beredar di masyarakat dan kalangan pendaki adalah keajaiban kumandang adzan yang diyakini bisa membuka kabut tebal yang menghambat perjalanan.

Sudah sangat jamak di kalangan pendaki, ketika menjumpai kabut tebal di tengah perjalanan maka solusinya adalah dengan mengumandangkan adzan. 

Meskipun belum ada penjelasan ilmiah mengenai kondisi ini, namun sudah banyak yang membuktikan bahwa hal itu benar-benar nyata dan terjadi.*

Kategori :