Gunung Dempo "Batuk-Batuk", Dihuni Manusia Harimau Hingga Keajaiban Suara Adzan

Rabu 26-07-2023,14:13 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

BACA JUGA:Kisah Sunan Gunung Jati, Elegan dan Bijaksana

BACA JUGA:Gunung Merapi Bukittinggi, Menyimpan Cerita Misteri dan Sejarah Yang Mengagumkan

Kisah manusia harimau yang sangat populer di kalangan masyarakat sekitar. Manusia Harimau diyakini sebagai penunggu Gunung Dempo, dia tidak akan mengganggu jika tidak diganggu. 

Manusia Harimau kadang terlihat menyerupai manusia namun ada kalanya berwujud harimau. 

Keberadaan Manusia Harimau juga tidak terlepas dari tarian Ulu atau silat Harimau yang bernuansa magis, dimana tidak sembarang orang bisa terpilih untuk mendapatkan ilmu dari guru besar yang ada di Dompu.

Mengenai wujud guru besar tersebut apakah sebangsa manusia atau makhluk gaib masih menjadi misteri. 

 

Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Perbedaan Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam

BACA JUGA:Tradisi Nyeleneh di Uganda, Mempelai Pria Diajarkan Kasih Sayang Oleh Bibi Mempelai Perempuan Sebelum Menikah

Kemudian, legenda permusuhan Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat, Permusuhan kedua orang dengan kesaktian tinggi tersebut bahkan masih membekas hingga ke anak cucu keturunan mereka. 

Si Pahit Lidah yang dikenal dengan nama asli Serunting merupakan nenek moyang dari Suku Basemah di wilayah Sumatera Selatan bagian Barat dan Bengkulu.

Sementara Si Mata Empat merupakan nenek moyang dari Suku Komering dan Lampung. Keduanya bertarung sampai mati, namun sebelum ajal menjemput Si Pahit Lidah bersumpah dan mengutuk siapa saja keturunan Si Mata Empat yang menginjakkan kakinya di Gunung Dempo maka akan celaka.

Sampai saat ini para juru kunci di Gunung Dompo melarang keturunan Suku Komering dan Lampung mendaki kecuali didampingi oleh juru kunci atau penduduk Pagaralam. 

Menariknya lagi, kutukan ini dikabarkan benar-benar berlaku. Dimana dalam periode tahun 1980-2000 sudah terjadi banyak kasus yang dikaitkan dengan legenda tersebut. 

Ada rombongan pendaki dari Mapala mupun pribadi keturunan Suku Komering yang dinyatakan hilang, dan beberapa diantaranya ditemukan sudah meninggal.

Kategori :