Alat ini juga menampilkan proyeksi untuk proses-proses individual yang menyebabkan perubahan permukaan laut, seperti peleburan es Greenland dan Antartika, peleburan gletser pegunungan, pengembangan termal air laut, dan kontribusi dinamis lautan.
Dengan menggunakan alat proyeksi permukaan laut NASA,NASA mencoba untuk memperkirakan kenaikan permukaan laut di lokasi tenggelamnya Titanic pada tahun 2100 dengan skenario emisi gas rumah kaca tinggi (RCP8.5).
Hasilnya menunjukkan bahwa kenaikan permukaan laut di sana diperkirakan sekitar 0,9 meter, sedikit lebih rendah dari rata-rata global.
Hal ini menunjukkan bahwa lautan tempat Titanic tenggelam tidak akan menjadi daratan dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, kenaikan permukaan laut masih merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia dan ekosistem di Bumi.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan upaya-upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim.
Kita juga perlu menjaga warisan sejarah dan budaya yang terkandung dalam bangkai Titanic yang terancam oleh korosi dan aktivitas manusia. Titanic adalah saksi bisu dari tragedi manusia yang harus kita ingat dan pelajari.
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : en.wikipedia.org dan sealevel.nasa.gov