Perang yang berlangsung dari 1803-1830 itu membantai habis orang Aborigin Tasmania, menyisakan 75 orang saja.
Ditambah lagi, mereka terjangkit penyakit yang dibawa orang Eropa, sehingga pada tahun 1873 orang asli Aborigin hanya tersisa satu orang, Truganini, yang juga telah meninggal pada 1876.
Suku Beothuk
Dilansir dari okezone,com yang mengutip dari Britannica, Beothuk adalah suku pemburu dan pengumpul Indian Amerika Utara. Mereka tinggal di Pulau Newfoundland dan berbahasa Beothukan yang dipercaya jadi bahasa independen.
John Cabot, seorang penjelajah asal Italia, menemukan Suku Beothuk pada tahun 1497.
BACA JUGA:Kehebatan 'Pasukan Hantu' Suku Dayak Rontokkan Penjajah Belanda dan Jepang
Jumlah mereka tidak lebih dari 500 orang. Setelah kedatangan orang Eropa, Suku Beothuk dihancurkan dan kemungkinan besar telah punah.
Suku Beothuk diketahui membagi diri mereka jadi kelompok-kelompok kecil, di mana tiap kelompok punya pemimpin sendiri. Suku Beothuk menombak anjing laut, memancing salmon, bermukim di hutan, dan mengoleskan oker merah di kulit mereka.*