Kehebatan 'Pasukan Hantu' Suku Dayak Rontokkan Penjajah Belanda dan Jepang

Selasa 25-07-2023,12:27 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Kehebatan Suku Dayak Kalimantan bukan mitos atau cerita belaka, tapi kengerian dari Suku penghasi wanita cantik ini, pernah dirasakan oleh penjajah Belanda dan Jepang yang ingin menguasai kalimantan.

Suku Dayak memiliki senjatan yang sangat ditakuti oleh belanda yaitu sumpit, hingga Belanda menyebut sumpit dengan julukan ‘Pasukan Hantu’.

Senjata ini menyerang dalam senyap, tanpa ada letusan seperti sepan yang digunakan penjajah. Bagi yang terkena sumpit, menimal lumpun hingga meninggal, karena sumit yang bergerak dalam senyap merupakan senjata beracun.

BACA JUGA:Suku Dinka, Asal Manusia Tertinggi di Dunia, Menyusut Karena Perang

Yang bikin musuh ngeri, sumpit Suku Dayak tidak hanya mematikan dengan racun, tapi membuat orang yang terkena menjadi kejang-kejang dengan cara yang mengerikan.

Biasanya anak sumpit ini akan diarahkan ke leher target. Dengan begitu maka lawan akan tewas dengan cepat dan sadis.

Hingga ditangan suku dayak, sumpit senjata tradisional, lebih mematikan dan menakuti musuh. Sumpit merupakan senjata khas suku Dayak Punan selain mandau.

Senjata ini telah lama digunakan oleh suku Dayak Punan. Awalnya, senjata ini digunakan untuk berburu hewan. Lalu, berkembang digunakan untuk perang suku.

Sumpit perang suku Dayak Punan memiliki tiga bagian. Pertama batang sumpit yang bentuknya seperti pipa besi. 

Lalu anak sumpit atau uyan yang beracun pada matanya. Kemudian mata tombak yang terbuat dari besi. Mata tombak pada ujung sumpit membuat sumpit Dayak Punan menjadi istimewa.

BACA JUGA:Sejarah Perang Padri, Puncak Revolusi Islam Minangkabau

Sehingga, saat mata sumpit habis, sumpit bisa tetap digunakan untuk menyerang seperti tombak. Batang sumpit dibuat dengan menggunakan kayu ulin. Sedangkan anak panahnya dibuat dengan menggunakan kayu tulang yang dibuat lebar pada bagian pangkalnya.

Berkat keganasan dan kengerian senjata yang dimiliki oleh Suku Dayak, maka masyarakat pedalaman Kalimantan bisa hidup dengan nyaman tanpa intervensi dari orang asing.

Kemampuan Suku Dayak dalam menyerang musuh dapat membuat pasukan Belanda tidak menyerang pedalaman Kalimantan. Mereka hanya ada untuk menguasai kota-kota besar.

Anak panah sumpit suku Dayak Punan dilumuri racun getah pohon di dalam hutan yang belum ada obat penawarnya. Dengan demikian, sekali kena sumpit beracun, maka bisa dipastikan orang atau binatang tersebut akan mati.

Kategori :