Dari tempat persembunyian, dengan perasaan berdebar gelisah, warga desa menjadi saksi sebuah peristiwa mengerikan: riak air sungai, dan kemunculan makhluk besar tanpa tangan dan kaki dari dalam air, yang langsung memangsa si bocah sekali telan.
Sebagian penduduk menyebut, makhluk itu adalah ular raksasa. Lainnya menjulukinya naga.
BACA JUGA:Top 7 Kampus Swasta dengan Jurusan Manajemen Terbaik di Indonesia Versi EduRank
Setelah itu, penduduk desa membuntuti ular ke sarangnya. Ada 3 ekor di sana, 2 dewasa dengan diameter badan serupa drum minyak, dan 1 lainnya masih kecil seukuran batang kelapa.
Penduduk desa yang marah menyerang hewan-hewan itu, memotong 2 ular dewasa, dan membiarkan yang muda tetap hidup dengan kesepakatan, mulai saat itu baik ular maupun manusia tak akan membunuh satu sama lain.*