RADARMUKOMUKO.COM - Provinsi Riau di Pulau Sumatera, salah satunya adalah Suku Talang Mamak, yang tergolong suku Melayu Tua. Suku Talang Mamak adalah suku asli Indragiri, Riau, yang juga disebut Suku Tuha atau pendatang pertama.
Nama Talang Mamak berasal dari kata Talang, yang memiliki arti ladang, dan juga Mamak yang memiliki arti ibu.
Selain Talang Mamak, suku ini juga punya sebutan lain, seperti suku Anak Dalam dan suku Langkah Lama.
Diakuinya, Suku Talang Mamak berasal dari Pagaruyung yang pindah dan tinggal di Indragiri. Hal tersebut disebabkan karena adanya konflik, baik adat maupun agama, sehingga mereka terdesak dan mencari tempat tinggal lain.
BACA JUGA:Empat Suku Yang Sudah Punah, Diantaranya Sengaja Dibantai Habis
Juga ada mitos, suku Talang Mamak merupakan keturunan Adam ketiga yang berasal dari kayangan turun ke bumi, tepatnya di Sungai Limau dan menetap di Sungai Tunu.
Hal ini terlihat dari ungkapan "Kendal tanah mekah, terapung di sungai limau, jeram di sungai tunu". Itulah manusia pertama di Indragiri yang bernama Patih.
Masyarakat Talang Mamak sendiri mengakui kalau mereka berasal dari Pagaruyung.
Datuk Fatih nan sabatang turun dari Pagaruyung menyusuri sungai nan 3 Laras yaitu sungai tenang, yang sekarang disebut dengan sungai Batanghari, sungai keruh yang sekarang dinamakan sungai kuantan dan sungai deras yang sekarang disebut dengan sungai Kampar.
BACA JUGA:2 Suku Tertua di Dunia, Salah Satunya di Sumatera
Disetiap sungai ini ia membuat pemukiman atau kampung. Di sungai Batang hari ia membuat tiga kampung yaitu dusun tua, Tanjung bunga dan pasir Mayang.
Sementara di sungai kuantan ia membuat 3 kampung juga yaitu inuman negeri tua, jlnt tanah kerajaan dan pangeran tepian raja.
Di sungai Kampar ia juga membuat 3 kampung yaitu Kuok, Bangkinang dan air tiris.
Di sungai kuantan di Kuala sungai limau, Datuk matih bertemu dengan paman beliau yang bergelar Datuk bandara jati.
Bagi suku talang mamak, tanah dan hutan merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Sejak beratus-ratus tahun mereka hidup damai dan menyatu dengan alam.