Tradisi Mingi, Membunuh Bayi Cacat dan Tak Diizinkan Lahir Oleh Kepala Suku

Kamis 20-07-2023,22:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Suku terpencil di Ethiopia selatan, Suku Karo dan Hamar menganut kepercayaan Mingi, bahwa orang dewasa dan anak-anak dengan kelainan fisik diyakini akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain.

Tradisi ini sangat kejam, karena mereka  akan melakukan pembunuhan terhadap bayi-bayi yang tidak diinginkan.

Alasannya, mereka menganggap bahwa anak-anak yang memiliki kelainan fisik akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain. 

BACA JUGA:Suku Huli, Wanita dan Pria Hidup Terpisah Berbeda Rumah

Tak ingin hal buruk terjadi pada warga desa, kepala suku pun memutuskan memberi perintah untuk membunuh bayi cacat tersebut tanpa pemakaman yang layak. 

Mingi sendiri merupakan julukan bagi bayi-bayi yang terlahir tidak normal menurut mereka. Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 300 bayi tak berdosa yang harus meregang nyawa sia-sia hanya karena dianggap Mingi.

Bayi yang menjadi korban tradisi mingi dan harus direlakan dibunuh ada beberapa kategori, diantaranya bayi yang lahir tanpa izin ketua adat.

Selanjutnya Bayi kembar, Bayi dengan cacat fisik, bayi yang gigi pertamanya tumbuh di rahang atas, termasuk anak-anak yang gigi susunya lepas dan bayi yang lahir dari ayah yang tidak berhasil melakukan tradisi lompat kerbau sebelum menikah.

BACA JUGA:Tradisi Menyeramkan Suku - Suku di Indonesia, Bikin Merinding

BACA JUGA:Suku Mangaia, Gadis Dianjurkan Punya Banyak Pasangan Terutama Pria Usia 13 Tahun

Intinya, jika ketua adat sudah mengatakan seorang bayi sebagai Mingi, maka anak tersebut harus segera dibunuh. 

Sadisnya lagi, bayi itu tersebut dihabisi dengan cara yang amat kejam. Biasanya mereka membuang bayi ke sungai yang penuh buaya. 

Namun ada pula yang meninggalkan nyawa polos tersebut di rawa-rawa, dan membiarkannya kelaparan hingga meninggal atau dimakan binatang buas.

Walau pemerintah Ethiopia sudah melarang tradisi Mingi, masih banyak suku-suku di Ethiopia yang tetap melakukan praktik tersebut. 

BACA JUGA:Walau Mengaku Muslim, Wanita Suku Tuareg Bisa Berzina

Kategori :