RADARMUKOMUKO.COM - Titanic, kapal yang tenggelam di Atlantik Utara sekitar 111 tahun lalu, masih menjadi salah satu tragedi laut yang paling terkenal dan menawan di dunia.
Banyak orang yang terpikat oleh nasib kapal yang disebut "tidak mungkin tenggelam" itu, yang menyebabkan kematian lebih dari 1.500 orang di antara penumpang dan kru pada tahun 1912.
BACA JUGA:Walau Mengaku Muslim, Wanita Suku Tuareg Bisa Berzina
Salah satu faktor yang membuat Titanic masih mengundang rasa penasaran dan kegemaran adalah karena banyak teka-teki dan perdebatan yang berkaitan dengan peristiwa itu.
Misalnya, bagaimana kapal itu bisa menabrak es batu yang sudah diketahui sebelumnya?
Mengapa jumlah sekoci tidak mencukupi untuk semua orang?
BACA JUGA:Akibat Keangkuhan Manusia, Mitosnya Kapal Titanic Menjadi Kapal Ditakdirkan Untuk Tenggelam
Apakah ada cacat dalam desain atau pembuatan kapal? Bagaimana kehidupan para korban dan pasilitas setelah musibah?
Selain itu, Titanic juga menarik minat para ilmuwan dan petualang yang ingin melihat langsung bangkai kapal yang berada di kedalaman sekitar 3.800 meter.
Sejak ditemukan pada tahun 1985 oleh tim yang dipimpin oleh Robert Ballard, Titanic telah dikunjungi oleh lebih dari 100 ekspedisi ilmiah dan wisatawan berduit.
Namun, melihat Titanic bukanlah hal yang sederhana atau murah.
Selain memerlukan perlengkapan khusus dan izin resmi, para pengunjung juga harus menghadapi ancaman seperti tekanan air yang tinggi, arus laut yang kuat, dan kerusakan lingkungan.
BACA JUGA:Mengenal Festival Tabut di Bengkulu, Meluas ke Sumbar Hingga Aceh
Beberapa ahli bahkan memperingatkan bahwa bangkai kapal itu bisa runtuh atau hancur dalam beberapa tahun mendatang karena korosi dan aktivitas bakteri.
Meskipun demikian, Titanic tetap menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi banyak orang.