RADARMUKOMUKO.COM - Di wilayah di wilayah plato tengah Malu, bagian Niger yang berbatasan dengan Burkina Faso, Afrika terdapat suku yang masih jauh dari kehidupan modern, yaitu bermana Suku Dogon.
Mayoritas orang Suku Dagon tinggal di gunung, bukit, dan juga kawasan plato Bandiagara Escarpment. Umumnya petani, perajin kayu, dan banyak pula yang bekerja dengan mengolah besi dan baja.
Suku Lagon tinggal dalam sebuah desa-desa dengan sistem patrilineal. Mereka tidak mengenal pemerintahan, dalam keluarga dan kerabat dipimpin oleh kepala suku laki-laki.
BACA JUGA:Larangan Pernikahan dalam Suku Batak, Jika Dilanggar Sanksinya Berat
Praktik perkawinan poligini konon sudah dilakukan oleh suku ini meski belum banyak bukti ilmiah yang membenarkan asumsi tersebut.
Dogon masih dilabel suku primitif di Afrika. Para ilmuwan menganggap mereka mungkin berasal dari Mesir kuno. Dahulu kala, mereka tinggal di Libya, tetapi beberapa waktu kemudian mereka menetap di Afrika Barat, tempat mereka tinggal sekarang.
Dilansir dari berbagai sumber, juga yang mengutib dari situs Britannica Kelompok suku Dogon memiliki pemimpin spiritual yang bernama hogon. Selain itu hogon mempunyai kesatuan sistem kesatuan pada pucuk kepemimpinan paling atas suku Dogon.
BACA JUGA:Tradisi Suku di Kenya, Tradisi Waris Istri dan Pembersihan Janda
Suku Dogon sering kali dijadikan objek penelitian oleh antropologi, dikarenakan tanpa adanya alat modern. Suku Dogon tahu bahwa Bima Sakti memiliki bentuk yang spiral dan juga ada sejumlah planet yang mengelilingi matahari.
Tak hanya itu orang-orang dogon tahu bagaimana keadaan bulan yang tandus dan kering, Jupiter yang dikelilingi oleh keempat satelitnya, dan Saturnus yang memiliki cincin.
Dari kisah inilah juga diketahui jika suku Dogon memiliki penghormatan khusus untuk bintang Sirius. Mereka juga tahu bintang yang bersinar paling terang pada malam hari bukan hanya satu melainkan 2 bintang kembar.
BACA JUGA:Suku Trobriander, Anak Umur 6 Hingga 12 Tahun Sudah Diharuskan Hubungan Badan
Awal mula pengetahuan rahasia mereka terkuak, dimulai ketika seorang ahli Antropologi dari Prancis menghabiskan 16 tahun dari masa hidupnya untuk mempelajari kebudayaan Suku Dogon.
Marcel Griaule adalah ahli antropologi berkebangsaan Prancis yang menghabiskan 19 tahun untuk mempelajari kebudayaan Afrika. Dari 19 tahun tersebut, 16 tahun di antaranya digunakan untuk mempelajari secara khusus tentang kebudayaan suku Dogon. Dari sinilah misteri tentang secret knowledge of Dogon’s mulai lebih dipertanyakan publik.
Tepat pada tahun 1947 ketika Marcel telah 16 tahun berada di tengah-tengah suku Dogon, Marcel didekati oleh para tetua-tetua suku. Para tetua-tetua suku kemudian mengatakan kepadanya jika mereka akan menceritakan kepadanya tentang pengetahuan rahasia suku Dogon.