RADARMUKOMUKO.COM - Bangkai kapal Titanic yang terkenal, yang tenggelam pada tahun 1912 setelah bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara, diperkirakan akan menghilang total dari dasar laut dalam waktu kurang dari satu dekade.
Hal ini disebabkan oleh bakteri yang mengkonsumsi besi dan karat yang melapisi bangkai kapal.
BACA JUGA:KUR BRI Pinjam Rp 50.000.000 Tanpa Jaminan dan Bunga Rendah
Para ilmuwan telah meneliti pengaruh dari bakteri ini, yang disebut Halomonas titanicae, sejak tahun 2010.
Mereka menemukan bahwa bakteri ini dapat merusak besi dengan cepat dan mengubahnya menjadi serbuk karat berwarna oranye.
Bakteri ini hidup di lingkungan yang gelap, dingin, dan tekanan tinggi, seperti kedalaman laut.
Menurut Dr. Henrietta Mann, seorang ahli mikrobiologi kelautan dari Universitas Dalhousie di Kanada, bakteri ini dapat menghapus bangkai Titanic dalam waktu 14 hingga 20 tahun.
BACA JUGA:Tangkap Potensi Ekosistem Pendidikan, Bank Mandiri Optimalkan Kolaborasi dengan Ruang Guru
"Saya perkirakan itu akan menghilang pada tahun 2030," katanya. "Ini adalah proses alamiah yang tidak bisa dicegah."
Bangkai Titanic pertama kali ditemukan pada tahun 1985 oleh seorang penjelajah laut bernama Robert Ballard.
Sejak itu, banyak orang yang mengunjungi lokasi tersebut untuk melihat sisa-sisa kapal yang legendaris itu.
Kapal Titanic adalah kapal penumpang terbesar dan termegah pada masanya, dengan fasilitas seperti kolam renang, gymnasium, dan perpustakaan.
Namun, kunjungan-kunjungan ini juga menyebabkan kerusakan bangkai kapal, karena gelombang kejut dan polusi yang dihasilkan oleh kapal-kapal peneliti.
Selain itu, arus laut, gempa bumi, dan korosi alami juga memperburuk proses peluruhan.