Makna kata tersebut merujuk pada ilmuwan Yunani, yaitu Eratosthenes yang mengukur keliling planet bumi pada tahun 240 sebelum Masehi.
Kata Orbis ini kemudian menjadi akar dari kata ‘orbit’ pada jaman modern.
Adapun tradisi penamaan planet planet di alam semesta ini sebenarnya telah terjadi sejak bangsa Babilonia yang terletak di bagian Irak dan Suriah modern.
Contohnya, planet Venus oleh bangsa Babilonia diberi nama Isthar yang kemudian berubah menjadi Aphrodite saat kekuasaan kemudian berubah nama menjadi Venus di bawah Kekaisaran Romawi.
Kemudian, para astronom modern menamai planet planet lain seperti Uranus, Neptunus, dan foto dengan mengikuti tradisi orang Romawi meski penamaan ini tidak bersifat universal.
Di Indonesia sendiri, kata ‘Bumi’ berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘Bhumi’, yang memiliki arti tanah.
Kata ‘Bumi’ menggunakan huruf kaptial di awal kata yang merujuk pada planet bumi sementara penulisan dengan huruf kecil di awal kata merujuk pada permukaan dunia, atau tanah.*
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : Pramborsfm.com, Nationalgeographic.grid.id dan Sindonews.com