Sekoci yang iya tumpangi pun terombang ambing di laut hingga keesokan paginya sebuah kapal Carpathia datang untuk menjemput para korban selamat dari Titanic.
Meskipun telah mengalami dua kali kecelakaan kapal yang cukup hebat, violet tidak mengalami trauma dan masih bekerja di atas laut.
BACA JUGA:Kampus Tebesar di Asia Tenggara di Sumatera Selatan Indonesia, Antara Kayu Agung Kertapati?
Menjelang Perang Dunia I, Violet bekerja sebagai seorang perawat di kapal Britannic. Kapal ini beroperasi di Laut Aegea.
Naasnya, kapal tersebut mengalami kerusakan besar dan tenggelam dengan sangat cepat.
Sekoci pertama pada kapal tersebut berhasil keluar, namun sekoci yang tumpangi violet tidak dapat keluar.
Violete pun dengan cepat tanpa berfikir langsung segera melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
BACA JUGA:Hasil Survei Masyarakat, Pelayanan Adminduk Pemkab Mukomuko Semakin Membaik
Di saat ia terjun ke laut untuk menyelamatkan diri, violate tersedot ke dekat kapal sehingga membuat kepalanya terbentur baja rangka kapal.
Untungnya, ia pun masih berhasil selamat.
Meski telah mengalami tiga kali kecelakaan kapal, ia masih belum kapok untuk bekerja di atas laut.
Seusai perang dunia I, kapal merupakan salah satu moda transportasi yang sangat populer bagi kalangan. Sehingga muncul berbagai macam kapal pesiar.
BACA JUGA:Suku Wong Alas, Manusia Tak Bertumit dan Penuh Misteri
Violet pun meninggalkan White Star Line dan belerja untum Red Star Line di kapal pesiar selama bertahun-tahun.
Di masa tuanya, Violet menghabiskan sisa hidupnya untuk berkebun dan memelihara ayam.
Dengan kisahnya yang selamat dari 3 insiden kapal yang cukup mengerikan tersebut, ia pundijuluki sebagai ‘Miss Unsinkable’ atau Wanita yang Tidak Bisa Tenggelam.*