Suku Atayal, Gendong Wanita Semalaman dan Tradisi Penggal Kepala Musuh

Senin 17-07-2023,01:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Mereka boleh menggendong di bagian mana saja seperti menimang ataupun menggendongnya di punggung.

Saat melaksanakan ritual ini, seorang pria suku Atayal dilarang tidur selama semalaman. 

Jika berhasil, maka pernikahan akan dilangsungkan keesokan harinya. 

BACA JUGA:Ritual Ngeri Suku Unambal, Anggota Tubuh Hingga Kejantanan Dimodifikasi

Namun kini praktek perburuan kepala Suku Atayal sudah tidak ada lagi setelah dilarang pemerintah. 

Tradisi tato wajah juga sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda Suku Atayal, hanya tinggal orang-orang tua saja yang masih mempunyai tato ini.

Untuk diketahui, Suku Tayal pada awalnya menetap di wilayah Cina bagian selatan, sekitar 7000 tahun yang lalu. Catatan pertama dari inhabitance Atayal ditemukan dekat hulu Sungai Zhuoshui. 

Namun, selama abad ke-17 mereka menyeberangi Barisan Pegunungan Tengah ke padang gurun sebelah timur. Mereka kemudian menetap di lembah Sungai Liwu. Sebanyak 79 desa Atayal tersebar di sini.

Mitosnya lagi, menurut cerita rakyat, nenek moyang Atayal berasal dari sebuah batu retak dan terpisah. 

Mereka berjumlah tiga orang, tetapi yang satu orang kembali lagi ke batu, dan dua lainnya yang terdiri dari pria dan wanita hidup bersama dalam waktu yang lama.

BACA JUGA:Ritual Okipa Suku Mandan, Puasa 4 Hari Hingga Dilarang Tidur

Namun, si pria sangatlah pemalu, sehingga tidak berani medekati gadis tersebut. Sehingga si gadis pergi meninggalkan rumah, dan menemukan batubara atau batu arang. 

Sang gadis menggunakan arang tersebut, untuk mencoret wajahnya, berharap jika ia pulang ke rumah, pria tersebut tidak mengenali jika ia adalah gadis yang pernah tinggal bersamanya dulu.

Akhirnya mereka hidup bersama, dan memiliki keturunan. Tradisi mencoret muka dengan arang inilah yang kemudian menjadi awal budaya tato pada suku dayak di pulau Kalimantan.*

Kategori :