Versi ketiga menceritakan asal usui tari kuda lumping yang menjadi gambaran atas perjuangan Raden Patah serta Sunan Kalijaga dan para pasukan dalam mengusir para penjajah Nusantara.
BACA JUGA:Ibu dan Anak Bisa Berbagi Suami, Begini Tujuan Tradisi Suku Mandi
Tarian ini, dalam versi keempat, berasal atas pengambaran proses latihan pasukan petang Kerajaan Mataram yang dikomandoi oleh Sultan Hamengku Buwono I dalam menghadapi Belanda.
Versi yang terakhir ini adalah versi yang paling lengkap yaitu bercerita tentang seorang raja yang sangat sakti di tanah Jawa.
BACA JUGA:7 Bahan Alami yang Dapat Menghitamkan Rambut Agar Berkilau Tanpa Cat Rambut
Berbagai versi di atas memang belum jelas mana yang terbukti kebenarannya, tetapi itu bukan masalah besat.
Yang jelas kebudayaan ini adalah asli Indonesia sejak zaman dahulu.
Makna Tari Kuda Lumping
Hal mistis dalam tarian ini menjadi keunikan tersendiri.
Perpaduan antara alam gaib dengan alam nyata tentu mengundang decak kagum para penonton karena berbagai atraksi yang dilakukan berada di luar kemampuan manusia dengan sadar.
BACA JUGA:Pernah Kalahkan Suku Dayak, Suku Kalang Ternyata 'Punya Ekor'
Tradisi kuda lumping biasanya tampil pada berbagai acara khusus ataupun acara umum seperti pesta pernikahan, perayaan hari-hari besar, dan momen lainnya.
Mengutip dari pelajarindo.com, fase yang mengandung kekuatan supernatural akan tampak ketika penari menunjukkan aksi memakan beling, memakan bara api, makan ayam hidup-hidup jalan di atas pecahan kaca sampai melompat ke bara api. Yang lebih unik lagi adalah mereka menari dalam kondisi kesurupan.
Dibalik ciri serta kengerian itu, tari Kuda Lumping ternyata mengandung makna tersendiri. Makna tersebut antara lain.
1. Menggambarkan Watak Manusia
Meskipun ada hal mistis dan magis dalam tarian kuda lumping, tetapi makna yang terkandung di dalamnya menunjukkan sifat manusia selama hidup di dunia.