RADARMUKOMUKO.COM – Buah pisang termasuk dalam salah satu jenis buah yang memiliki minat yang luar biasa di Indonesia.
Bahkan, pertumbuhan per tahun dari buah pisang ini sekal 2018 memiliki peningkatan sebesar 5.18% dibandingkan dengan buah lain yang banya 1-2% saja.
Pendiri Situ Waringin Agro, Martin Winar Widjaja mengaku kewalahan dalam memenuhi pasokan buah pisang kepada konsumen.
BACA JUGA:Suku Ruc, Ditakuti Harimau Hingga Gajah dan Mantra Mencegah Hamil
“Sebagai distributor, kita sering kekurangan pasokan. Karena itu dibangun PT Situ Waringin Agro seluas 60 ha di Karawang Barat sebagai perkebunan pisang sekaligus showcase bagi investor perbankan, petani dan siapa saja yang ingin bertanam dam berbisnis pisang,” kata Martin.
Perusahaan Situ Waringin ini juga menjadi tempat One stop shopimg bagi para konsumen yang berminat untuk membuka kebun pisang.
Tak hanya belajar tentang semua bagaimana cara membudidaya Pisang, para konsumen juga dapat membeli kebutuhan berkebun mulai dari benih, pupuk, alat mesin, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Situ Waringin juga menyediakan pasar karena selama ini distributor sering kekurangan pasokan.
Adapun jenis pisang yang dikembangkan oleh Situ Waringin adalah pisang canvendish. Ambon, Raja Bulu, Barangan dan Mas Kirana.
Jenis-jenis pisang tersebut di tanam dalam areal seluas 1 ha dan ditanam 2.200 pohon.
Adapun panen pertama 10 bulan selanjutnya tiap 6 bulan. Sekali menanam bisa 5 siklus panen dan dapat menghasilkan keuntungan hingga Rp80 juta per hektare setiap panennya.
Selain itu, untuk efisiensi maka penanaman pisang harus dilakukan dalam satu estate 10 ha.
BACA JUGA:Ini Kiat Agar Lolos Ujian Seleksi Mandiri, Dijamin Tidak Bakal Ditolak PTN Lagi
Apabila masing masing petani memiliki lahan 0,5-1 ha maka mereka dapat bergantung dalam satu hamparan 10 ha yang membentuk koperasi.