Semua bahan untuk membangun pondok terbuat dari batang pohon, termasuk untuk alas tidur. Namun untuk atap, sudah ada beberapa pondok yang menggunakan terpal.
Mereka hanya tinggal selama delapan sampai sembilan hari di satu goa atau pondok. Setelahnya, mereka berjalan ke goa atau pondok lainnya, yang rata-rata berjarak 4,5 kilometer.
BACA JUGA:Suku Mengbetu Bentuk Kapala Alien, Jago Musik dan Paling Menarik di Dunia
Beragam data ilmiah dalam riset itu menunjukkan orang-orang Punan Batu sudah selama ribuan tahun menjadi pemburu-peramu di Kalimantan, tanpa pernah beralih ke pola hidup berladang.
Punan Batu hidup di lokasi yang tidak benar-benar terpencil. Sejumlah pondok yang mereka bangun di hilir Sungai Sajau beberapa tahun terakhir dapat dicapai setidaknya selama tiga jam dari Tanjung Selor, pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara.
Perjalanan itu ditempuh dengan perjalanan darat melalui jalur yang menghubungkan Bulungan dan Berau, lalu dilanjutkan dengan menyusuri sungai dari Jembatan Sajau Besar.*