BACA JUGA:Laki-Laki Menyusui Bayi Hanya ada di Suku Aka, Begini Ceritanya
Untuk mengganti darah yang keluar, ahelet akan meminta sang pemuda untuk meminum darah ayam dicampur dengan air kelapa.
Ritual kemudian ditutup dengan hubungan badan dengan tujuan menyembuhkan luka sunat dan membuang kesialan.
Hubungan dilakukan dengan perempuan asing yang tidak ada hubungan keluarga maupun kerabat dengan pria tersebut.
Sebab, perempuan tersebut dipercaya akan menerima “panas” dari sang pria yang disunat, sehingga tidak boleh berhubungan lagi dengan pria yang sama.
BACA JUGA:Misteri Gunung Bromo, Disucikan Suku Tengger, Pusat Kerajaan Gaib
Selain untuk mengusir penyakit dan membawa sial, istilah “panas” juga merujuk pada pembaharuan jiwa menjadi suci seperti pertama kali dilahirkan, sekaligus meminta berkah kesuburan alam.
Hubungan dengan perempuan yang tidak dikenalnya juga dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan luka sunat.*