RADARMUKOMUKO.COM – Mungkin diantara kita yang sudah berumur tidak asing dengan istilah Film Biru.
Ya, sebuah film yang masih sangat tabu ini merupakan film yang dilarang penayangannya di Indoensia karena adanya undang-undang larangan film pornografi.
Meski begitu, Film Biru atau sering disebut sebagai film dewasa ini masih sangat berkembang di internet.
Hal tersbut tentunya akan memberikan dampak buruk bagi sejumlah kalangan terutama anak-anak yang mungkin saja dapat mengakses dan mendapatkan film dewasa melalui internet.
BACA JUGA:Suku Pekal Keturunan Putri Raja Lebong yang Dibuang, Dinikahi Anak Raja Pagai
Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa negara kita sangat menjunjung tinggi adab dan etika sehingga hal tersebut sangan dilarang.
Maka dari itu, perlu diingatkan bahwa artikel ini bertujuan untuk memeberikan edukasi semata dan tidak ada unsur apapun untuk mengajak maupun mendukung adanya film dewasa ini.
Film Biru sendiri apabila diartikan kata per kata maka dapat diartikan sebagai film biru. Jika kita kaitkan dengan film dewasa memang tidak ada kaitannya.
Lalu, mengapa disebut dengan film biru?
Terdapat sejumlah faktor dibalik penamaan film dewasa ini disebut dengan ‘Film Biru’. Pertama, hal ini tentu tak lepas dari sejarah, dimana pada masa lalu sangat sulit bagi produser untuk dapat membuat film dewasa yang praktis karena tidak memiliki anggaran yang cukup.
BACA JUGA:Suku-Suku Pemilik Mantra Magic yang Menakutkan di Indonesia
Para produser pada zaman dulu sangat cepat dalam membuat film-film tersebut karena film ini dibuat dengan biaya yang cukup rendah.
Hal tersebut akhirnya mengakibatkan munculnya sejumlah warna kebiuran di layar ketika seseorang sedang menonton film.
Kemudian, para penonton tersebut membuat istilah untuk film-film ini dengan istilah ‘film biru’.
Faktor yang kedua, terdapat sebuah konsep lain dari terciptanya istilah ‘film biru’ ini.