Namun, mengapa Titanic tidak mengalami nasib yang sama, padahal ia juga melakukan perjalanan melalui kedalaman yang sama dalam perjalanan ke dasar laut?
Jawabannya cukup sederhana. Dalam beberapa hal, terdapat perbedaan tekanan antara kapal selam tertutup dan bangkai kapal Titanic yang memiliki pintu dan jendela sehingga air dapat dengan mudah melewatinya, dan mampu menyamakan tekanan di dalam dan di luar Kapal.
Namun, para peneliti percaya mungkin terdapat dua ledakan dalam perjalanan bangkai kapal tetani menuju dasar lautan.
Dave Gleicher berpendapat bahwa bagian buritan dan dek kotoran meledak saat kapal tenggelam.
Namun, sebagian besar kapal dapat ditembus oleh air, sehingga bangkai kapal dapat dikenali saat pertama kali ditemukan pada tahun 1985.
BACA JUGA:Tradisi Suku Nootka, Gadis Beranjak Dewasa Wajib Berendam di Laut Tanpa Busana
Meski tidak ada yang yakin mengapa kapal selam Titan yang dibuat oleh perusahaan ekspedisi OceanGate tersebut menyerah pada tekanan kedalaman laut. Banyak ahli yang berpendapat bahwa lambung serat karbon sebagai penyebabnya.
Serat karbon sendiri merupakan bahan yang relatif baru, terutama untuk kapal selam yang belum diuji secara memadai di kedalaman yang ekstrim.*