BACA JUGA:Seorang Petugas Bandara Tewas Setelah Tersedot Mesin Pesawat
Oleh karena itu, untuk meminimalisir bakteri, sebaiknya daging kurban dicuci lebih dulu sebelum dimasak.
Sementara itu, pendapat yang disampaikan oleh Ahli Gizi UNAIR, Sapta Indra Puspikawati menyebut kalau daging kurban tidak seharusnya langsung dicuci memakai air kran.
Hal tersebut karena air kran sendiri merupakan media perkembangbiakan kuman dan bakteri.
Ia menyarankan untuk buang bagian yang terkena kotoran terlebih dahulu, baru kemudian dicuci bersih jika mau langsung dimasak.
Sedangkan jika mau disimpan, cukup dengan lap pakai tisu atau kain bersih sampai sisa kotoran dan darah terangkat.
Setelah itu, bekukan atau masukkan ke freezer untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Penjelasan dari Healthline dan MedicalNewsToday ini mungkin yang paling cocok untuk jawaban kenapa daging kurban tidak boleh dicuci.
BACA JUGA:Tanda-Tanda Bibit Sawit Palsu dan Asli, Banyak Yang Tidak Tahu
BACA JUGA:Bolehkan Kawin dengan Saudara dan Orang Tua, Suku Polahi Tolak Dijajah Hingga Terasing
Menurut dua media tersebut, mencuci daging dengan air bukan tindakan efektif untuk menyingkirkan bakteri.
Departemen Pertanian juga tidak merekomendasikan mencuci daging sebelum memasaknya.
Cara yang lebih efektif untuk menyingkirkan bakteri dan kotoran dari daging berdasarkan Departemen Pertanian ialah dengan memasak daging pada suhu tinggi hingga suhu internal setidaknya 145 ° F.
Kesimpulannya bukan ide yang baik untuk mencuci daging. Terlepas dari apakah itu terjadi sebelum memasak atau disimpan.
Pencucian dapat menyebabkan kontaminasi silang ketika bakteri menyebar dari daging ke area lain, seperti tangan dan permukaan dapur. Memasak daging dan unggas dengan benar akan membunuh semua bakteri.*
BACA JUGA:Bolehkah Kurban Idul Adha Atas Nama Orang Lain yang Sudah Meninggal? Ini Kata Ulama