RADARMUKOMUKO.COM – Sejumlah mahasiswa Universitas NegeriPadang(UNP) disebut diusir oleh warga saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pengusiran ini dilakukan setelah beberapa mahasiswi membuat video TikTok yang menyindir fasilitas desa yang dinilai kurang memadai.
‘’Kalian libur semester? Mana maen. KKN lah. KKN kalian dimana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah.. Air ga ada, mandi di musala, ngontrak bayar pula,’’tulis narasi dalam video yang diunggah oleh mahasiswi UNP tersebut.
BACA JUGA:Di Pondok Cinta, Gadis Suku Kreung Bebas Memilih Pria Teman Kencan Semalam
Akibatnya, terjadi ketersinggungan dengan warga sekitar hingga dilakukan pertemuan antara mahasiswa dan perangkat desa.
‘’Jadi keputusannya, untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, jadi KKN ini diberhentikan sementara di desa ini," kata Lurah Bungus Barat Afridon dalam keterangan resminya dikutip dari Instagram @terang_media.
Terbaru, pihak kampus mengklaim bahwa permasalahan yang viral di media sosial ini membuat warga mengusir mahasiswa KKN.
‘’Mahasiswa KKN juga tidak diusir oleh warga Bungus Teluk Kabung. Kejadiannya adalah setelah mahasiswa KKN meminta maaf kepada lurah dan video kemudian viral, muncul warga dari tempat lain yang tidak mengetahui kronologi sebelumnya sehingga membuat situasi malam itu tidak kondusif,’’ tulis keterangan resmi UNP di akun Instagramnya @universitasnegeripadang_unp pada Senin 26 Juni 2023.
BACA JUGA:Nama Aslinya Saya Ada AS Nya, Panji Gumilang Itu Hanya Nama Medsos!
Kampus mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut, mahasiswa sendiri yang memohon untuk pulang. Hingga akhirnya Pusat KKN memutuskan untuk menarik kembali mahasiswa ke kampus.
UNP juga menegaskan bahwa kasus ini telah selesai dengan permintaan maaf yang dilakukan oleh mahasiswa kepada pihak perangkat Nagari Bungus Barat.
‘’Para mahasiswa KKN tersebut sudah bertemu pihak lurah dan meminta maaf,’’ kata salah satu pengurus UNP.
Viralnya video mahasiswi KKN tersebut bukan hanya menjadi perbincangan hangat oleh warga sekitar. Namun juga menjadi konsumsi publik.
Banyak berkomentar ‘’Kampus Elit, Etika Sulit’’.