RADARMUKOMUKO.COM – Wanita adalah makhluk yang mulia, harus dilindungi, diberi kasaih sayang dan kehormatan. Hingga lahir berbagai organisasi dunia yang membala hak-hak wanita.
Walau demikian, kekejaman terhadap wanita masih saja terjadi, bahkan beberapa suku di dunia memiliki tradisi yang cukup kejam dalam memperlakukan wanita.
BACA JUGA:Suku Zulu, Wajib Tes Keperawanan Gunakan Buluh, Jika Gagal akan Terancam
Mulai dari disayat bagian perutnya, dipotong bagian klitoris atau disunat, direndam di laut dalam kondisi telanjang hingga diasingkan 3 bulan.
Mungkin, sebagai wanita kamu beruntung tidak lahirkan dari etnis berikut ini, dilansir dari berbagai sumber:
Suku Tiv
Suku tiv yang ada Nigeria dan Kamerun memiliki ritual menyakitkan yang harus dialami para wanita untuk proses menuju kedewasaan. Setelah seorang gadis mendapat haid, maka harus menjalani ritual penyayatan perut.
Untuk menandai kedewasaan, perut gadis yang baru mendapat haid tersebut disayat dengan beberapa torehan luka berbentuk garis memanjang.
Rasanya sudah pasti menyakitkan karena proses berlangsungnya ritual tidak disertai dengan obat bius atau tindakan medis untuk pencegahan infeksi.
BACA JUGA:Suku Paling Ditakuti di Indonesia, Jago Berperang Hingga Punya Ilmu Gaib
Ritual ini sifatnya wajib bagi para perempuan di sana. Selain menandakan kedewasaan, sayatan-sayatan ini dipercaya dapat meningkatkan kesuburan si gadis.
Seorang gadis baru bisa disebut wanita sejati jika sudah memiliki empat bekas sayatan di perutnya. Dengan begitu mereka pun bisa mendapatkan jodoh yang baik.
Suku Sabiny
Tradisi khitan atau sunat terhadap kaum wanita sudah cukup umum dilakukan. Namun yang dipraktekkan Suku Sabiny yang berada di Uganda, suku mengerikan.
Khitan yang mereka lakukan adalah memotong sebagian atau seluruh klitoris wanita. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi hasrat seksual para wanita, sehingga mereka akan setia pada suaminya.