RADARMUKOMUKO.COM - Pondok Pesantren Al Zaytun memang memilikiberbagai hal kontroversi yang mengakibatkan Ponpes tersebut viral di media sosial dan menjadi perbincangan.
Pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang menerapkan beberapa pemahaman yang di anggap menyimpang dari syariat islam.
Penyimpangan yang terjadi di Al Zaytun membuat Mohammad Satori selaku Ketua Umum MUI Indramayu meminta dan memberi himbauan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Bupati Indramayu Segel Galangan Kapal 'Nabi Nuh' Ponpes Al-Zaytun
Himbauan yang di berikan oleh Satori tersebut di sampaikan melalui sebuah video, dimana Satori menghimbau untuk orang tua tidak memasukkan anak-anaknya ke Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Kami menghimbau kepada masyarakat Indramayu khususnya, jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun, sebab ketidaksamaan akidah, tidak ada kesamaan cara pandang beribadah," himbau M. Satori.
Sebelumnya, Pondok Pesantren Al Zaytun viral usai video pelaksanaan sholat idul fitri 2023 yang menyebar di media sosial.
BACA JUGA:Pimpinan Ponpes Al-Zaytun : Garis Keturuan Nabi Muhammad Sangat Aneh
Dalam video tersebut terlihat bahwa terdapat seorang wanita yang sholat bercampur dengan shaf laki-laki.
Atas kejadian itu, membuat berbagai pihak bertanya-tanya, salah satunya pihak Alumni Al Zaytun.
Di lansir dari @alumnizaytun, Para alumni meminta kepada Pondok Pesantren Al Zaytun memberikan penjelasan terkait pelaksanaan sholat yang viral itu.
Mereka juga mengungkapkan bahwa mereka belum pernah menjumpai pelaksanaan sholat tersebut selama menempuh pendidikan di Al Zaytun.
Hal tersebut di tulis dalam sebuah surat terbuka yang di tujukan ke pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun dan panitia.
Terdapat 4 point dalam surat terbuka yang di tulis mereka. Berikut ini adalah 4 point yang ada dalam surat terbuka yang di tulis oleh alumni Al Zaytun.