"Para pendemo akan kita sambut. Namun ada beda dengan beberapa hari yang lalu. Penyambutan yang kita lakukan, akan dibagi pada 6 titik pintu gerbang," katanya.
Dijelaskan oleh AF Abdul Halim bahwa ada 6 pintu gerbang Mahad Al Zaytun. Di pintu Gerbang Selatan terdapat 5 lokasi dan di sebalah utara 1 pintu.
"Pesan syekh, kita tidak keluar kampus. Gerbang kami akan kunci seluruhnya. Di luar dipasang kawat baja atau kawat berduri. Seluruhnya ada di dalam, tidak ada yang di luar. Berbaris degan santun," tegasnya.
Kemudian, ketika massa berorasi menggunakan pengeras suara, seluruh peserta demo akan bernyanyi dengan nyanyian nasional maupun internasional.
"Bernyanyi untuk mengaburkan suara pendemo. Tugas kita bernyanyi dan sekali waktu Asmaul Husna, supaya suaranya hilang," katanya.
Ditegaskan Abdul Halim, apapun yang dipancing supaya terjadi sesuatu, agar tidak dilayani. Tetap tenang dan bernyanyi. Sebab di bagian luar sudah ada TNI dan Polri.
"Jangan ada lagi ucapan selain yang dikomandokan pada ketua, atau pengawas tim di kelompok. Jangan ada teriakan," tegasnya.
Diungkapkan dia, pada demo yang lalu juga ada penyusup masuk. Bahkan diketahui sendiri oleh syekh.
"Bernyanyi untuk melawan suara kalau dia orasi. Sekali lagi, kami minta perhatiannya. Kita sambut mereka dengan bernyanyi nasonal maupun internasional," tandasnya.
"Mari kita jaga tempat kita, mahad kita. Siapapun yang akan menodai. Ini mahad kita, tempat kita. Allah bersama kita," tegasnya.
Sementara itu, dalam arahan teknis, Toni Ismawan menambahkan, ada pembagian personal di gerbang 2 dari Jawa Barat sejumlah 100 personel.
Lokasi gerbang 3, 100 personel. Di gerbang selatan, 100 orang dan kekuatan mahasiswa.
Dari gate lain ditepatkan perwakilan Jawa Barat dan karyawan. Sedangkan selebihnya ada di gerbang utama yakni perwakilan Jawa Barat serta Banten.