Suku Bugis ternyata tidak hanya ada di Sulawesi, tapi juga ada di Kalimantan Selatan. Tepatnya adalah Suku Bugis Pagatan, yang merupakan keturunan pendatang dari Suku Bugis di Sulawesi Selatan.
Nama “Pagatan” pada akhir nama Bugis, pengertiannya adalah suku yang mendiami Desa Pagatan dan sekitarnya.
BACA JUGA:Mengenal Kedatangan 7 Suku Pendatang, Menjajah Hingga Menyebar Agama
Selain itu, sebagian juga berdomisili di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
Keberadaan suku ini di Kalimantan Selatan, baru ada pada tahun 1750. Pemimpinnya saat itu adalah seorang tokoh bernama Puanna Dekke. Beliau merupakan keturunan darah biru asal Tanah Bugis, tepatnya Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan.
Masyarakat Bugis Pagatan mayoritas bekerja sebagai nelayan. Selain itu, mereka juga memiliki keahlian membuat sarung tenun yang terkenal, yaitu Sarung Tenun Pagatan.
Suku Dayak
Sudah jelas, bahwa Suku Dayak memiliki populasi terbesar di Pulau Kalimantan. Namanya yang khas, memang sengaja diberikan oleh bangsa asing yang pernah menduduki pulau ini sebagai penjajah.
Suku Dayak juga terkenal akan keahliannya dalam menggeluti dunia bahari dan kemaritiman, dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga tidak heran, jika banyak dari mereka yang memilih untuk tinggal di pesisir sungai.
BACA JUGA:Mengenal Suku Bajo Penjaga Lautan Nusantara, Disebut Manusia Ikan
Masyarakat Dayak terbagi menjadi enam rumpun besar, yang diantaranya adalah Murut, Klemantan, Punan, Iban, Ot Danum-Ngaju, dan Apokayan. Rumpun Dayak Punan merupakan suku tertua, yang mendiami Pulau Kalimantan.
Sementara yang lainnya, merupakan hasil asimilasi, dari Dayak Punan dan kelompok Proto Melayu. Keenam rumpun tersebut juga terbagi dalam 405 sub etnis.
Meskipun berbeda-beda, namun semua Suku Dayak tersebut memiliki kesamaan ciri dalam tradisi, budaya, seni, dan arsitektur bangunannya.
Suku Dayak Meratus
Sub Suku Dayak ini bernama Suku Dayak meratus, yang berdomisili di sepanjang Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan.
Masyarakatnya juga sering mendapat julukan sebagai Urang Biaju atau Dayak Biaju. Selain itu, ada juga yang menyebutnya sebagai Urang Bukit atau Dayak Bukit.