Suku Kerinci Tertua di Sumatera, Memiliki Ciri Berparas Tampan dan Cantik

Kamis 15-06-2023,03:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Perlawanan keras dari penduduk Kerinci berlangsung di beberapa lokasi yakni Hiang, Pulau Tengah, dan Lolo. Di tiga tempat ini sejumlah pasukan Belanda berhasil dibunuh oleh hulubalang Kerinci

BACA JUGA:10 Suku Asli Indonesia yang Dianggap Primitif Hingga Terancam Punah

Pada September 1903, seluruh Dusun di Kerinci berhasil ditaklukkan. Untuk sementara waktu, Kerinci menjadi bagian Residentie Palembang sebagaimana wilayah bekas Kesultanan Jambi lainnya. 

Pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Kerinci bagian dari Residentie Djambi atau Keresidenan Jambi setelah Djambi dipisahkan dari Residentie Palembang. 

Saat itu, Kerinci atau Korintji berstatus onderafdelling di bawah afdeeling Djambi Bovenlanden. Pada tahun 1912, status administratif Kerinci dinaikkan dari onderafdeeling menjadi afdeeling di bawah Residentie Djambi. 

Pada tahun 1920-1, afdeeling Korintji dikeluarkan dari Residentie Djambi dan kemudian dimasukkan ke dalam Karesidenan Sumatra's Westkust (Keresidenan Sumatera Barat). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling di bawah Afdeeling Painan. Pada akhir era Kolonial, Kerinci berada dalam satu onderafdeeling dengan Inderapura. 

Demikian sejarah suku Kerinci, jika ada kekeliruan atau ketidak sesuaian akan diperbaiki pada konten berukit. Semoga konten ini menambah pengetahuan terkait suku di Nusantara, terkhusus lagi suku Kerinci.*

Kategori :