Calon Jemaah Haji Asal Kediri Tiba-tiba Minta Pulang Saat Hendak Berangkat, Ingat Hal Ini Saat di Asrama

Sabtu 10-06-2023,08:53 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Wetna Junita

RADARMUKOMUKO.COM – Musim haji telah tiba, rombongan para calon Jemaah haji dari berbagai wilayah di Indonesia pun satu persatu telah berangkat.

Dibalik setiap keberangkatan calon haji, ada saja cerita yang menghiasi, salah satunya dari seorang calon Jemaah haji asal Kota Kediri, Jawa Timur.

Calon Jemaah haji asal kota Kediri tersebut tiba-tiba berubah pikiran tak ingin berangkat haji dan meminta petugas haji untuk pulang saat keberangkatan tinggal menghitung jam.

BACA JUGA:Perjuangan TKW Bawa Anak Majikan ke Indonesia Tanpa Bayaran

BACA JUGA:Sisi Gelap Perkebunan Kelapa Sawit di Riau, Tak Seindah yang Diceritakan

Kejadian tersebut berasal dari salah seorang calon Jemaah haji asal Kota Kediri bernama Ibu Salami 72 tahun.

Ibu Salami bersikeras untuk meminta pulang kepada petugas haji saat sudah tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 3 Juni 2023.

Padahal, ibu Salami merupakan salah satu calon Jemaah haji kloter 32 dari kota Kediri dan dijadwalkan berangkat pada 4 Juni 2023.

Saat ditanya petugas haji perihal keinginannya untuk batal berangkat haji, Salami mengaku ingat ada acara kirim doa tujuh hari anaknya yang meninggal.

‘’Adik saya meninggal dan kemarin itu 5 Juni 2023 adalah tujuh harinya. Ibu saat itu masih di Asrama Haji Sukolilo, belum ke bandara. Ketemu dengan petugas minta pulang,’’ tutur anaknya, Khoirul Anak, dilansir dari akun Instagram Undercover.

BACA JUGA:5 Suku Asli Riau, Penguasa Air Hingga Hutan

BACA JUGA:9 Suku Terasing, Diantarannya Masih Dilabel Primitif Hingga Terancam Punah

Khoirul mengaku pihak keluarga sempat datang ke asrama haji di Surabaya untuk mendampingi Salami dan meyakinkan agar tetap mau berangkat, namun Salami bersikukuh tak ingin berangkat.

Bahkan, Salami mengaku rela kehilangan uang untuk membayar keberangkatan haji asalkan bisa pulang kerumah dan menghadiri acara tujuh hari anaknya tersebut.

Khoirul mengungkapkan bahwa adik kandungnya merupakan seorang guru dan memang meninggal dunia saat mendampingi murid-muridnya ikut porseni di Kota Kediri.*

Kategori :