Sisi Gelap Perkebunan Kelapa Sawit di Riau, Tak Seindah yang Diceritakan
Sisi Gelap Perkebunan Kelapa Sawit di Riau, Tak Seindah yang Diceritakan-Ilustrasi-
RADARMUKOMUKO.COM – Terkenal Riau merupakan provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Diprovinsi ini lebih dahulu bisa membaca peluang untuk usaha perkebunan yang berpotensi jadi andalan ekonomi daerah.
Sehingga ekonomi Riau dari hasil sektor kebun kelapa sawit menjadi contoh provinsi lain, hanya saja dari sektor ini ada dampak lingkungan akibat oknum yang belum ta’at aturan dan tidak bertanggung jawab.
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik, luas kebun kelapa sawit di Riau di tahun 2019 mencapai 2.537.735 hektare dan diperkirakan akan terus bertambah.
BACA JUGA:Akibat Dari Timbulnya Buah Tanpa Biji Pada Tanaman Kelapa Sawit, Berikut Efeknya
Kepopuleran komoditas kelapa sawit ini menjadi salah satu faktor yang menjadikan Riau sebagai wilayah pemghasil minyak kelapa sawit di Indonesia.
Dengan adanya gelar tersebut juga tak sedikit para petani dan perusahaan yang sering menjadikan Riau kiblat perkebunan kelapa sawit.
Namun, perkebunan kelapa sawit di Riau tidak Seindah seperti apa yang diceritakan. Bahkan, terdapat iklim tersendiri yang hanya terjadi di perkebunan kelapa sawit di Riau
BACA JUGA:Lumbung CPO Terbesar di Indonesia Ada di Riau Sebanding dengan Dampaknya
Berikut adalah beberapa fakta gelap dari perkebunan kelapa sawit di Riau.
1. Banyak terjadi kerusakan lingkungan
Riau merupakan provinsi yang sering terjadi kerusakan lingkungan.
Hal tersebut terjadi karena adanya dampak dari kebakaran hutan yang menyebabkan emisi karbon terlepas. Unsur Hara tanah berkurang dan hilangnya habitat hewan liar.
WWF Indonesia telah melakukan analisis spasial Tutupan lahan dengan hasil bahwa seluas 1,4 juta hektare kebun sawit berada di kawasan hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: