RADARMUKOMUKO.COM – Pemerintah Provinsi Riau terus mendorong para pelaku usaha dan pekebun guna memproduksi sawit yang ramah lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Adapun cara yang dilakukan adalah dengan mengurus sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainabel Palm Oil (ISPO).
“Selain produksi ramah lingkungan dalam ISPO juga Membuat sistem di bidang perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial. Ada tepat berdasarkan pada ketentuan yang sesuai dengan Perpres nomor 44 tahun 2020. Diharapkan tetap pola sertifikasi ISPO menjadi lebih baik,” kata Kepala Dusun Provinsi Riau kala itu.
BACA JUGA:Catat BRI Berikan Dana Pembiayaan Sebesar Rp36 Triliun Untuk Sektor Kelapa Sawit
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mencatat ada 396 perusahaan sawit di Riau, namun dari jumlah tersebut hanya 121 perusahaan atau 30 persen yang telah bersertifikat ISPO.
Sedangkan KUD yang telah melaksanakan replanting sebanyak 110 KUD dan semuanya berpotensi untuk mengurus sertifikasi ISPO agar produk mereka dapat memenuhi ketentuan ramah lingkungan, layak ekonomi dan juga layak sosial.
Selain itu, Riau juga telah memiliki Rancena Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) yang telah diterbitkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2022.
BACA JUGA:Inilah 3 Keunggulan yang Hanya Dimiliki Oleh Komoditas Kelapa Sawit
BACA JUGA:Kelapa Sawit Disebut Mencemarkan Lingkungan, Cek Faktanya
Di mana dalam komponen kelima adalah tentang percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO dan peningkatan aspek produk sawit.
Pemerintah berharap, program dan kegiatannya disusun dalam RAD-KSB Provinsi Riau tahun 2022-2024 dapat mempercepat sertifikasi ISPO.
Disbun Riau saat ini memiliki tanggung jawab moral untuk mempercepat sebanyak 70 persen dari perusahaan di Riau untuk dapat memperoleh sertifikat ISPO.*