Ponpes Al Zaytun Indramayu Disergap TNI Temukan 1000 ton Gabah, Panji Gumilang Tak Gentar Sedikitpun

Minggu 04-06-2023,21:25 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM – Kedatangan para petinggi TNI di Pondok Pesantren Al Zaytun dan menemukan gabah 1000 Ton di gudang pangan.

Pada momen baik itu, dua perwira yang hadir yaitu Kolonel Jimmy Ginting dari Mabes TNI dan Letkol Benny Febriyanto, Dandim Indramayu.

BACA JUGA:5 Suku Asli Provinsi Sumatera Selatan dari Keturunan Raja Suku Pasemah dari Darmawijaya

Atas kehadiran perwira tersebut Syekh Al Zaytun Panji Gumilang malah bangga, bahkan tidak sedikitpun gentar atas kehadiran kedua perwira tinggi TNI tersebut, kisah ini terjadi pada 2016 silam.

Pada kesempatan itu, Syekh Al Zaytun Panji Gumilang memamerkan keberhasilan Al Zaytun memanen padi dan menghasilkan 1000 ton gabah.

Gabah itu kemudian diserahkan ke Bulog Indramayu. Tentu tidak cuma-cuma alias gratis. Ada transaksi jual belinya.

Menurut Panji Gumilang, harga beras di Bulog Indramayu ketika itu adalah Rp7.300 per kilogram.

BACA JUGA:Pinjaman Online BRI Angsuran 100 Ribuan, Syaratnya KTP dan Tak Pake Lama

Momen TNI Sergap Al Zaytun ini ternyata serah terima hasil panen padi ke Bulog Indramayu. Memang disaksikan oleh dua perwira TNI, Kolonel Jimmy dan Letkol Benny.

Istilah Sergap itu Panji Gumilang sendiri yang membuat. Ada kepanjangannya, yaitu Serap Gabah Petani Al Zaytun.

“Jadi, terjemahan daripada Sergap hari ini, manusiawi. Yang datang tentara, misinya sergap, tapi singkatan daripada serap, gabah, petani Al Zaytun,” kata Panji Gumilang dalam pidatonya dilansir dari alzaytun movie di Youtube dan Radar Cirebon.

Pertemuan enam tahun lalu itu dihadiri pula oleh perwakilan Bulog Indramayu.

BACA JUGA:Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang Perlihatkan Kapal ‘Nabi Nuh’ Pada Dahlan Iskan

Panji Gumilang menjelaskan mengapa akhirnya bekerjasama dengan Bulog tidak menjual gabah Al Zaytun ke tengkulak.

“Tidak akan dijual ke tengkulak. Karena tengkulak adalah kapitalis. Membeli semurah-murahnya, menjual setinggi-tingginya,” tandas Syekh Panji.

Kategori :