Perbaikan Jembatan Pondok Lunang Ambruk Ditargetkan Tuntas Pekan Depan

Minggu 04-06-2023,21:20 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Bangunan jembatan gantung di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu yang ambruk pada Kamis, 10 Februari 2022 lalu, sedang dalam perbaikan. 

BACA JUGA:6 Suku Asli Bengkulu, Diantaranya Berasal dari Minang, Pelembang dan Lampung

Proses perbaikan jembatan gantung konektivitas menuju ribuan hektare lahan perkebunan masyarakat ini, ditargetkan tuntas pekan depan.  

Begitu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Muhammad Yusuf, ST kepada radarmukomuko.com, Minggu, 4 Juni 2023. 

‘’Insyaallah, jika tidak ada kendala perbaikan jembatan gantung dapat diselesaikan dalam waktu dekat ini. Target kita, pekan depan jembatan ini sudah bisa dilewati kendaraan,’’ ungkap Muhammad Yusuf. 

BACA JUGA:6 Suku Asli Bengkulu, Diantaranya Berasal dari Minang, Pelembang dan Lampung

Pasca ambruk, Pemkab Mukomuko mengambil langkah perbaikan yang sifat sementara. Karena jembatan ini merupakan konektivitas menuju kawasan sentra produksi perkebunan masyarakat. 

Semenjak jembatan ini ambruk, mengakibatkan petani khususnya yang memiliki perkebunan kelapa sawit di seberang Sungai Air Dikit terkendala dalam mengeluarkan hasil produksi. 

‘’Maka dari itu, Pemkab berupaya mengambil tindakan penanganan. Meski bersifat sementara, mudah-mudahan dapat memperlancar aktivitas para petani,’’ paparnya. 

Sebelumnya, Kades Pondok Lunang Burhandari mengungkapkan, jembatan gantung Pondok Lunang merupakan akses menuju kawasan perkebunan masyarakat. 

BACA JUGA:Ke Pusat Bukan Sekedar Berleha-leha, Ini Hasil Perjuangan Bupati Mukomuko

Dikatakannya, di seberang Sungai Air Dikit terdapat sekitar 6000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat petani. Hasil produksi perkebunan, para petani selama ini dikeluarkan melalui jalur jembatan gantung di desanya. 

‘’Luasan lahan petani lebih kurang 6000 hektare. Sebelum jembatan ini ambruk, ya mereka mengeluarkan hasil panen melewati jembatan gantung. Setelah jembatan ini ambruk, petani kewalahan mengeluarkan hasil panen mereka,’’ ujarnya. 

Selain itu, jembatan ini juga menjadi akses penyeberangan ternak milik para peternak di wilayah setempat. Informasi terhimpun, ribuan ekor sapi milik warga Kecamatan Air Dikit dipelihara secara tumpang sari dengan cara dilepas liar dalam kawasan perkebunan kelapa sawit warga. Adv/kominfo. *

Kategori :