RADARMUKOMUKO.COM – Total luas lahan perkebunan kelapa sawit milik petani Indonesia sekitar 6,9 juta hektare. Dari sejumlah sawit rakyat tersebut, butuh peremajaan 310 ribu hektare per tahun.
BACA JUGA:Menko Bidang Perekonomian Sebut Indonesia Mengecam Keras Aturan Baru UE, Dinilai Diskriminasi Sawit
Hal ini disampaikan Staf Khusus dari Kementerian Koordinator Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Koordinator Bidang Perekonomian Risal Affandi Lukman, baru-baru ini. Menurutnya, dari sejumlah lahan sawit tersebut, dibutuhkan implementasi replanting sekitar 310 ribu hektare per tahun.
Dikatakan Rizal, menilai bahwa hal tersebut menjadi tantangan bersama untuk dapat merealisasikannya.
Dia menuturkan, aku meskipun PSR terbukti dapat meningkatkan penghasilan petani namun perlu adanya bentuk kerja keras untuk meningkatkan implementasi dan pencapaian PSR tersebut.
BACA JUGA:Ekspor Sawit Indonesia Periode Maret – Mei 2023, Melejit Diangka 49 Persen
Hingga tahun 2022, Rizal mengungkapkan luas penanaman program PSR Baru mencapai 273 ribu hektare.
Angka tersebut ternyata baru 10% untuk dapat mencapai 120.168 perkebunan dengan dana yang telah dialokasikan sebesar Rp7,5 triliun yang tersebar di 21 provinsi di Indonesia.
Iya juga menegaskan, dalam waktu kurang dari dua tahun ke depan, Indonesia harus bekerja keras guna mencapai target PSR ini.
“Ini sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan tanaman sawit di tanah air dan terus menjaga serta meningkatkan kesejahteraan dari petani kecil,” kata Rizal.*