RADARMUKOMUKO.COM– Untuk dapat membudidaya kelapa sawit saat ini todaklah mudah.
Contoh, untuk dapaf membuka kebun kelapa sawit saat ini seringkali menghadapi beragam tantangan yang perlu dihadapi oleh para petani.
Terbatasnya ketersediaan lahan untuk budidaya kelapa sawit tersebut ternyata tidak membuat para petani parah semangat.
BACA JUGA:Indonesia dan Malaysia Siap ‘Jegal’ UE Terkait Aturan Sawit-Karet
BACA JUGA:Inilah Beberapa Aksi Menekan Emisi Karbon Melalui Sektor Sawit yang Telah Berhasil Dilakukan
Terbukti, seiring dengan perkembangan jaman, muncul beberapa inovasi yang dilakukan guna mengatasi keterbatasan keterbatasan tersebut.
Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh salah satu perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh Bumitqma Gunajay Agro (BGA) Group.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berada di Kalimantan tersebut tidak memperluas kelas lahan yang baik.
Lahan tersebut terdiri dari 45% lahan Marginal, berbukit serta berpasir.
BACA JUGA:Harga Sawit Terus Merosot, Petani : Doa Terbaik Deh Buat Semuanya
BACA JUGA:Fenomena El Nino Sebabkan Kekeringan, Ini Ancaman Bagi Petani Sawit
Untuk menghadapi ketersediaan area lahan yang kurang menguntungkan tersebut, pihak BGA GROUP Terus melakukan riset serta penelitian termasuk dalam melakukan uji coba guna mengatasi masalah masalah yang ada.
Salah satunya adalah dengan memahami faktor faktor yang menjadi pembatas dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Setidaknya, terdapat dua hal yang bisa dilakukan untuk mengelola faktor faktor pembatas serta mengatur faktor pengurangan produktivitas.
Faktor faktor tersebut diantaranya adalah tipe lahan, cuaca dan iklim, kontra real, serta bahan tanaman.