RADARMUKOMUKO.COM – Industri sawit merupakan industri yang memiliki kontribusi sangat besar dalam perekonomian Indonesia.
Hal tersebut pun sudah banyak di ketahui oleh orang-orang dan sudah bukan menjadi rahasia umum.
Namun, masih banyak orang yang belum tahu tentang manfaat dari sawit secara ekologis yang melekat pada insudtri sawit.
BACA JUGA:Indonesia dan Malaysia Siap ‘Jegal’ UE Terkait Aturan Sawit-Karet
BACA JUGA:Inilah Beberapa Aksi Menekan Emisi Karbon Melalui Sektor Sawit yang Telah Berhasil Dilakukan
Melansir dari Warta Ekonomi, karakteristik dari tanaman kelapa sawit sebagai tanaman tahunan dengan sistem Perakaran yang intensif, berupa melati besar, pertumbuhan cepat, dan produksi tinggi dan siklus pertanaman selama 25 tahun atau lebih, dalam jadi kan perkebunan kelapa sawit sebagai penyerap karbon-dioksida dari atmosfer Bumi yang sangat besar.
Selain itu, studi yang telah dilakukan ileh PASPI mencatat dengan luas perkebunan kelapa sawit dunia tahun 2020 yang mencapai 24 juta hektare, maka Perkumpulan kata Kawit dapat menyerap karbon-dioksida sebanyak 1,5 miliar ton dari atmosfer Bumi dan memproduksi oksigen ke atmosfer bumi sebanyak 448,8 juta ton.
BACA JUGA:Simak Harga Tandan Buah Sawit Terbaru Hari Ini, Naik?
BACA JUGA:Kelapa Sawit Berpengaruh Besar Untuk Perekonomian, Ini Faktanya
Tak hanya itu, karbon yang diserap oleh perkebunan kelapa sawit melalui mekanisme biosequestrasi dapat disimpan sebagai carvon stock yang berbentuk biomassa.
Sequestrasi karbon sendiri dapat mengebabkan stock biomassa dan stock karbon terus mengalami peningkatan hingga unur 25 tahun.
Selain itu, perkebunan kelapa sawit juga dapat mengadopsi konsep Hogh Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS).
Perusahaan perkebunan sawit dapat mempertahankan sejumlah area perkebunan dalam izin HGU untuk menjadi lahan HCV atau HCS yang kaya akan biodiveritas dan carbon stock yang tinggi.*