Kelompok ini umumnya melakukan kegiatan bercocok tanam di sawah. Karena Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu, maka kelompok masyarakat ini juga beragama Hindu dengan aliran Siwa-Buddha.
Suku Bali dari Majapahit menempati kedudukan tinggi di kelas masyarakat yang mereka bangun sendiri. Mereka memegang peranan penting dalam pemerintahan. Selain urusan kenegaraan dan pemerintahan, mereka juga menempati tempat tinggi untuk keagamaan. Para cendekiawan Bali juga berasal dari sub suku ini.
BACA JUGA:Daftar Plat Nomor Kendaraan Seluruh Daerah, Kamu Harus Kenali
Suku Bali Majapahit memegang peranan penting dalam membentuk Bali yang kita kenal sekarang ini, baik dari segi kepercayaan, pemerintahan, budaya, dan adat istiadat. Mereka jugalah yang bekerja sama dengan kolonial Belanda untuk mencegah misionaris Katolik Roma dan Kristen Protestan masuk ke Bali, sehingga kepercayaan Hindu di Bali tetap lestari.
3. Suku Nyama Selam
Di Pulau Bali terdapat suku yang mayoritas beragama Islam, yakni Suku Nyama Selam. Suku ini hidup tenteram berdampingan dengan penduduk mayoritas bali yang beragama Hindu.
BACA JUGA:Lomba Desa Hanya di Ikuti oleh Sebagian Desa Di Teramang Jaya, Ini Alasannya
Secara bahasa, Nyama berarti saudara, sedangkan Selam bermakna Islam. Suku ini memiliki tradisi unik, yaitu tradisi Ngejot. Ngejot adalah budaya saling membantu dan berbagi makanan saat hari raya. Budaya Ngejot biasanya dilakukan pada saat perayaan hari rata umat Hindu Bali dan umat Islam Bali.
Demikian artikel ini kami kutip dari berbagai sumber dan rimbakita.com, semoga bermanfaat untuk menambah wawasan sejarah dan budaya kita.*