BENGKULU, 22 Mei 2023 – Kasus stunting pada anak sudah menjadi perhatian Pemerintah mengingat gizi anak bukanlah hal yang dapat disepelekan. Ditargetkan angka stunting turun hingga 14% di tahun 2024. Upaya ini serentak dilakukan oleh pemerintah daerah, terutama kawasan dengan angka stunting yang cukup tinggi yakni Mukomuko, Bengkulu. Data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGRM) mencatat 5,7% dari 10.772 anak yang berkunjung ke posyandu Mukomuko dinyatakan mengalami stunting pada tahun 2022. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun yang sama juga mencatat 22,3% dari 3.000 sampel kasus stunting di Indonesia berasal dari daerah ini.
Kekhawatiran ini menempatkan Pemerintah Daerah Bengkulu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko untuk menargetkan penurunan 14% angka stunting mulai di tahun 2023. Dari 14 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia juga mencakup Provinsi Bengkulu. Isu stunting pada akhirnya menjadi kekhawatiran perusahaan. Bukan hanya kesejahteraan nasabah dari sisi permodalan, tetapi juga dari sisi well-being nasabah. TJSL perusahaan menjadi program perpanjangan tangan yang secara sukarela mendorong keberlanjutan masyarakat di dalam maupun di luar ekosistem perusahaan. Situasi ini pada akhirnya mendorong inisasi TJSL di Mukomuko untuk memerangi stunting pada anak.
BACA JUGA:PNM Gelar SEMARAK di Kabupaten Mukomuko
Program ini nampak sederhana tetapi diharapkan tepat guna dalam mendukung penurunan 14% angka stunting. PNM juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko. Dilakukan di Danau Nibung, Kabupaten Mukomuko, kegiatan yang dilakukan yakni penanaman bibit buah komoditas hortikultura, pemberian pupuk, dan fasilitas pengelolaan sampah yang baik. Jenis tanaman tinggi gizi ini diharapkan dapat dikembangbiakkan dan menjadi konsumsi hari-hari bagi anak-anak. Pemberian kelola sampah juga didampingi edukasi dan pelatihan. Hal ini diharapkan mampu terciptanya lingkungan yang asri dan sehat sehingga tingkat kesehatan masyarakat juga meningkat. Kegiatan ini juga dihadiri Budi Yanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko.
PNM berharap dengan diadakannya kegiatan ini, secara berkelanjutan dapat menurunkan tingkat stunting pada anak. Seluruh karyawan ULaMM dan Mekaar serta nasabah yang ada di Mukomuko juga diharapkan dapat merasakan manfaat akan peningkatan kualitas kesehatan yang dimulai dari inisiasi program ini.(rls)