BACA JUGA:Pegadaian Buka Harga Emas Terbaru, Ini Daftar Lengkapnya
Senada, Kamaran pekebun lainnya menambahkan, biasanya setiap tahun sekali panen dapat menghasilkan 1 ton-1,5 ton biji kering.
“Tapi kali ini, jauh berbeda hanya mampu 500 kilogram saja, oleh karena itulah hanya bisa dijual untuk kebutuhan sehari-hari,” ulasnya.
Hal ini, tambahnya, sangat berdampak pada perekonomian rakyat yang mayoritas mata pencaharian penduduk dari hasil berkebun.
“Itulah makanya walaupun harga jualnya tinggi, tetapi kopi yang dihasilkannya tidak sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya,” terang Kamran.
BACA JUGA:Penganggaran Dana Pokir Kewenangan Eksekutif, Wisnu Hadi: 2024 Diusulkan Melalui Musrenbangcam
Kamran berharap pada tahun mendatang kopi yang dihasilkan akan lebih baik, dan harga tetap tinggi sehingga roda perekonomian masyarakat berjalan sebagaimana mestinya.
“Oleh karena itulah, kami inginkan harga di pasaran dapat stabil, sehingga pekebun disini pun sedikit senang dan bahagia,” harapnya. *