RADARMUKOMUKO.COM - Warga Papua di Bilogai melakukan perlawanan terhadap teroris KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata).
Dengan senjata tradisional berupa panah serta busur mereka tak sedikitpun takut terhadap KKB.
Selama ini KST mempergunakan warga sebagai tameng perlindungan dan sering mengancam masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Kerinci Diserbu Puluhan Ribu Wisatawan dari Berbagai Daerah, Ini Objek Wisatanya
Hal ini telah di ketahui oleh Kolonel Kav. Herman Taryaman yang merupakan Kapendam XVII Cenderawasih.
Menurut Herman selama ini KKB menggunakan masyarakat sebagai tameng sebagai pelindung ketika dilakukan pengejaran oleh TNI-Polri.
Herman Taryaman menambahkan, Forkopimda yang di Kabupaten Intan Jaya telah berdiskusi dan sepakat untuk melawan gerombolan KKB meresahkan warga dan membuat situasi tidak aman.
Dikutip dari news.okezon.com dalam aksi perlawanan warga Papua tersebut belum di ketahui ada tidaknya korban jiwa.
Saat ini TNI-Polri masih terus bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya gangguan oleh KKB.
Aksi brutal KBB terus dilakukan hingga saat ini. Menganggu keamanan masyarakat, terutama yang ada di kampung Sambili, Kusage dan Mamba Bawah.
BACA JUGA:Tahukah Kamu Manfaat Telur Rebus Bagi Kesehatan? Salah Satunya Bisa Menurunkan Berat Badan Lho
Pada senin 24 April kemarin, bahkan KKB menembaki anggota BRIMOB yang ada di Bilogai. Hingga terjadi baku tembak antara TNI dan KKB.
Sehari sebelumnya aksi penembakan di Bilogai, pada Minggu 23 Apri telah dilakukan penyerangan oleh KST (Kelompok Separatis Teroris) terhadap Aparat TNI Yonif/tkr yang berada di kampung Sambili.
Penyerangan tersebut dilakukan dengan menggunakan senjata api laras panjang.
Pada kejadian tersebut terjadi keributan antara gerombolan KST dengan warga, dikarenakan warga berusaha melawan dan tidak mau lagi dijadikan tameng melawan TNI-Polri.*