Walau HUT Kabupaten
MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Seperti diketahui, saat ini sedang berlangsung perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Mukomuko yang dikenal dengan kabupaten penghasil sawit terbesar di wilayah Bengkulu.
Berbagai rangkaian kegiatan HUT terus berjalan, puncaknya adalah 25 februari, dimana rencananya akan ditutup dengan pesta rakyat. Akan hadir artis ibu kota untuk menghibur masyarakat Mukomuko.
Tidak seperti biasa, bersamaan dengan kemeriahan HUT kabupaten, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Beda dengan Hewan Lainnya, Begini Cara Capybara Bertahan Hidup dari Serangan Predator
Informasi terbaru, kemarin harga TBS kembali naik hingga Rp 40 per-kg, harga tertinggi sudah mencapai Rp 2.420 per-kg.
Berdasarkan rilis dari Dinas pertanian Mukomuko, harga TBS tertinggi saat ini sudah mencapai Rp 2.420 per-kg di pabrik PT.DP dan GSS. Kemudian di pabrik PT.SAP Rp 2.410 per-kg. Terus pabrik PT, KSM, PT. MMIL dan PT.SSS harga TBS per-kgnya diangka Rp 2.390. Terus di pabrik PT. KAS dan PT. BMK Rp 2.370 per-kg. Terendah di PT. SAPTA dan PT. USM Rp 2.350 per-kg.
Kadis pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT mengakui bahwa ada kenaikan harga TBS sawit. Sejak beberapa minggu terakhir, tren harga mengalami kenaikan.
‘’Harga TBS kembali mengalami kenaikan, tren naik ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Mudahan terus membaik hingga petani bisa bersemangat mengelola kebunnya,’’ kata Apriansyah.
BACA JUGA:Tedi Ipuh Pemenang Festival Lagu Dangdut HUT ke 20 Kabupaten Mukomuko 2023
Apriansyah menegaskan, naik turunnya harga TBS tidak ada hubungannya dengan HUT kabupaten dan hari besar lainnya.
Ada tiga hal pokok yang mempengaruhi harga TBS, pertama pergerakan harga CPO dunia, kedua kebijakan pemerintah pusat terkait ekspor dan ketiga kondisi kelancaran bongkar muat atau penjualan CPO oleh pihak perusahaan.
‘’Tidak ada hubungannya dengan HUT kabupaten atau hari besar,’’ kata Apriansyah.
Kenaikan harga ini merupakan keuntungan bagi petani, maka ia berharap petani sawit terus memelihara kebunnya dengan baik, dibersihkan, dipupuk dan sebagainya, supaya hasilnya meningkat. Apalagi kondisi sekarang buah tengah trek.
‘’Masyarakat kita mayoritas petani sawit, maka kenaikan harga ini sangat menguntungkan warga. Diharapkan petani terus bersemangat mengelola kebunnya,’’ tutupnya.*