Untuk sementara ini, dijelaskan bahwa petani setempat bercocok tanam mengandalkan musim hujan.
Akibatnya, potensi lahan sawah 3.231 hektare di daerah ini banyak yang menjadi lahan tidur. Hanya bisa digarap sebagian, sekitar 800 hektare.
‘’ Yang membutuhkan penanganan segera, Irigasi Air Selagan. Dengan potensi lahan 1200 hektare, dalam kondisi mati total di BS-4 dan BS 7 arah Sungai Gading. Irigasi Lubuk Bangko, areal 185 hektare mati total. Air tidak bisa disuplai, karena kondisi bendungan lebih tinggi dari permukaan air. Kejadian ini sejak tahun 2015. Kondisi ini mengakibatkan banyak lahan masyarakat yang dialihfungsikan,’’ sampai Ketua GP3A Selagan Raya Ramli, melalui surat tertulis.
Kondisi ini juga dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Mukomuko, Elxandy Ultria Darma, STP.MeC.Dev. Pihaknya juga telah turun ke lapangan untuk mengecek keluhan petani di wilayah Selagan Raya.
‘’Menindaklanjuti informasi dari GP3A, kita sudah cek lapangan untuk memastikan kebenarannya,’’ demikian Elxandy. *