MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Petani pengguna air irigasi Satuan Wilayah Sungai Selagan (SWS) Kabupaten Mukomuko, terancam tak bisa turun tanam. Pasalnya, jaringan bendung irigasi primer yang mengairi 12 Daerah Irigasi (DI) di daerah setempat tak berfungsi akibat rusak berat.
Kondisi ini telah dilaporkan oleh Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Selagan Raya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko. Untuk kelangsungan pertanian, GP3A meminta semua kerusakan bendungan di wilayah tersebut dapat dilakukan perbaikan.
BACA JUGA:Ini Keahlian dan Peran Terduga Teroris Yang Ditangkap di Mukomuko?
BACA JUGA:Badai Reda, Puluhan Nelayan Mukomuko Ketiban Rezeki Ikan Mungkus, Hasil Tangkapan Melimpah
Kepala Bidang Fisik, Prasarana dan Sumber Daya Bappelitbang Mukomuo, Deasy Fatrismawati, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari GP3A terkait kondisi bendung irigasi primer di wilayah Selagan Raya. Laporan tersebut telah didisposisikan ke Bidang Fispra untuk segera dibahas secara bersama dengan pihak terkait.
‘’Laporan GP3A Selagan Raya tentang kondisi bendung irigasi sudah kita terima, dan segera ditindaklanjuti dan dibahas bersama dengan pihak terkait. Karena ini jaringan primer, tentu akan kita koordinasikan dengan pihak BWS Sumatera VII Bengkulu,’’ kata Deasy baru-baru ini.
Dari laporan GP3A Selagan Raya Nomor 001/GP3A/SR/1/2023 yang ditandatangani oleh Ketua GP3A Ramli, dan diketahui oleh Kades Pondok Baru Suswandi, Kades Lubuk Bangko Bujang Anda dan Kades Aur Cina Herajan.
Disampaikan bahwa areal sawah di daerah irigasi Satuan Wilayah Sungai Selagan, merupakan salah satu lumbung pangan masyarakat.
Sejak zaman penjajahan Belanja dulunya, daerah ini telah tercatat sebagai penghasil gabah, terutama untuk memenuhi pangan masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Masih dari laporan GP3A, irigasi SWS yang terdiri dari 12 Daerah Irigasi (DI), semula mampu mengairi areal pertanian di daerah ini dengan luas 3.231 hektare.
Sangat disayangkan, seluruh jaringan irigasi sumber pengairan sawah petani mengalami rusak berat.
Mulai dari bendung, pintu air, hingga bangunan pelapis di sepanjang saluran, hingga mengakibatkan air tidak bisa mengalir hingga ke areal persawahan.
BACA JUGA:Ikan Mungkus Datang Lagi, Nelayan Mukomuko Ketiban Rezeki, Ibu-ibu di Pekan Minggu Ramai Membeli
BACA JUGA:Rahmadi Dikudeta dari Kursi Ketua NasDem Mukomuko, Ini Ketua Baru
Dampak dari kerusakan bendung irigasi, menjadi kendala besar bagi kelangsungan petani.