Mobil Tanpa Roda, Itulah Sebutan Kerbau Asal Toraja yang Memiliki Harga Nilai Fantastis

Sabtu 21-01-2023,08:35 WIB
Editor : Team Radar Mukomuko

RADARMUKOMUKO.COM - Di Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, Ma'badong atau ritual kematian, Keluarga dari orang meninggal dunia memotong beberapa kerbau jantan,  jumlahnya sampai puluhan ekor. Makin banyak jumlah kerbau yang mereka potong kian tinggi status sosial. Agus Lamba,  Bahwa keluarga bangsawan memotong kerbau je saleko. Jenis lain adalah bonga tenge, bonga ulu, dan lotong boko.

BACA JUGA:Kadis Kesehatan: Tahun Ini Puskesmas Selagan Raya Rawat Inap

Itulah sebabnya semakin banyak keluarga menyembelih kerbau, kian cepat arwah ke puya. Dalam sebuah ritual, pemotong kerbau jantan mencapai puluhan hingga ratusan ekor. Wajar jika para peternak merawat kerbau persis penghobi anjing memperlakukan golden retriever. Mereka memandikan kerbau 2 kali sehari. Itu saja belum cukup.

memandikan dan mengoleskan minyak ke sekujur tubuh kerbau hingga mengkilap. Para peternak di Tana Toraja pantang memberikan makanan di atas permukaan tanah. Mereka memberikan pakan secara langsung dengan cara menyuapi kerbau. Dengan begitu kerbau tak akan pernah menunduk ketika mengambil pakan. Cara itu juga bertujuan untuk membentuk otot-otot tengkuk dan bahu, Bahkan setelah kerbau-kerbau meregang nyawa, pemilik tetap mengabadikan tanduk-tanduk itu di atas banua alias rumah.

BACA JUGA:Jalan Dibangun, Warga Maju Makmur: Terima Kasih Pemda

Tanduk kerbau tersusun hingga puluhan, Di rumah Ir Pong Rekun, di Desa Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Tanatoraja, Sulawesi Selatan, misalnya, 92 pasang tanduk kerbau menghiasi banua, Tanduk menjadi penanda status sosial bagi masyarakat Tana Toraja.*

 

Kategori :