RADARMUKOMUKO.COM - Jatimbulan adalah jenis nila baru, Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur. Jatimbulan kependekan dari Jawa Timur Umbulan. penelitian jatimbulan dilakukan sejak 2005 dengan metode penangkaran selektif.
Diharapkan individu yang terpilih menurunkan sifat unggul pada turunannya. Jatimbulan hasil seleksi individu persillangan dari 6 strain induk. Mereka adalah nila hitam GIFT generasi ke-3 dan ke-6, nila hitam punten, nila merah citralada dari Thailand, nila merah kedungombo, dan nila putih sleman. Keenam saling menyilang dan dipijahkan sebanyak 5 kali ulangan dengan melibatkan 180 pasang.
BACA JUGA:2 Nama Calon PPS Dipastikan Gagal
Untuk Jatimbulan merah punya keunggulan mencolok, Sebanyak 90% jatimbulan mampu bertahan dalam kondisi tertentu. Kecepatan tumbuhnya luar biasa. Untuk mencapai ukuran konsumsi 300-400 g/ekor, jatimbulanbutuh waktu 3-3,5 bulan dari tebar ukuran 4-6 cm; 4 bulan jika tebar 1 cm. Rasio jantan dan betina pun 70:30.
Larasati dan nirwana Nila baru juga muncul dari Klaten, Jawa Tengah hasil rekayasa satuan kerja Perbenihan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Janti, Klaten: larasati. Nila itu mampu mencapai bobot 500-600 g dalam waktu 4-5 bulan dari ukuran tebar 8-12 cm. Menurutkepala Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Temanggung, Muhammad Hadi, larasati tergolong bandel. tidak gampang mati, bila kualitas airnya jelek.
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Percepat Pelantikan Sekda dan Mutasi, Ini Jadwalnya
Nirwana hasil seleksi dari 18 strain GIFT generasi ke-6 (genetic improvement farm tilapia) dan 24 strain nila GET (genetically enhanced tilapia) dari Filipina.nirwana juga disukai peternak karena sosok tubuh gemuk ke atas sehingga mempunyailebih banyak daging. Hadirnya nila-nila baru itu sebagai jawaban atas menurunnya kualitas nila karena teriadi perkawin:inbreeding.*