IPUH, RADARMUKOMUKO.COM - Virus Jembrana meresahkan para petani peternak sapi dan kerbau. Sebab, akhir-akhir ini penularan virus Jembrana kembali mencuat. Berdasarkan data yang di Puskeswan Pulai Payung Ipuh, setidaknya sudah ada 11 ekor ternak sapi yang mati karena virus Jembrana. Dan tidak menutup kemungkinan masih ada ternak sapi milik yang mati karena virus Jembrana dan tidak tercatat di Puskeswan. Petani peternak sapi dan kerbau berhadap ada program vaksinasi pencegahan virus Jembrana dari pemerintah. Seperti vaksinasi pencegahan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
BACA JUGA:Virus Jembrana Ancam Ternak Ketahanan Pangan Milik Desa
Kepala Puskeswan Ipuh, drh. Dede Indra mengatakan, penularan virus Jembrana ini memang tidak sama dengan penularan virus PMK. Penularan virus Jembrana itu terjadi apabila ternak yang terinfeksi kontak langsung dengan ternak lain. Sementara virus PMK bisa menular melalui udara. Namun, virus PMK ini tidak mematikan seperti virus Jembrana. "Khusus untuk virus PMK saat ini bisa dikatakan sudah berhasil kita dikendalikan. Demikian juga dengan masalah penanganannya. Tingkat kesembuhan ternak sapi yang positif PMK ini juga terbilang cukup tinggi," kata Dede Indra kemarin.
BACA JUGA:Cegah Penyebaran Jembrana, Distan Mukomuko Suntik 1500 Vaksin
Lanjutnya, karena belakangan ini pihaknya lebih fokus melaksanakan vaksinasi dan penanganan virus PMK. Sehingga virus Jembrana ini kembali mencuat. Sementara vaksin untuk pencegahan Jembrana tahun ini tidak ada. Namun, pihaknya tetap memberikan edukasi kepada para petani agar memberikan obat tradisional kepada ternak sapi yang sakit. Virus Jembrana ini juga bisa sembuh. Dengan catatan harus diobati. "Kalau bukan Jembrana yang ganas ternak sapi tidak langsung mati. Jadi masih ada kesempatan untuk memberikan obat tradisional dan vitamin kepada ternak sapi yang sakit. Tetapi kalau Jembrana yang ganas itu kadang-kadang ternak yang terlihat sehat bisa seketika langsung mati," bebernya.
BACA JUGA:4.300 Ternak Sapi Selesai Divaksinasi
Ditambahkannya, mendengar keluhan dari pemilik ternak sapi. Mereka berharap tahun depan ada program vaksin pencegahan virus Jembrana. Karena petani sangat khawatir dengan virus yang sangat mematikan tersebut. Kalau vaksin tersedia, pihaknya dari Puskeswan siap untuk mengimplementasikannya. "Ini keluhan dari petani peternak sapi dan kerbau. Mereka minta tahun depan ada program vaksinasi pencegahan virus Jembrana. Untuk saat ini ternak yang mati karena Jembrana ini adalah ternak sapi program ketahanan pangan milik desa. Karena menggunakan anggaran negara sehingga kematian ternak tersebut tercatat dengan kita Puskeswan. Mungkin ada ternak milik pribadi yang mati karena jembrana, tetapi tidak dilaporkan dengan kita" tutupnya.(ide)