RADARMUKOMUKO.COM – Batang pisang dijadikan pakan alternatif untuk ayam Kampung Unggul Bapelitbangtan (KUB). Hal tersebut dilakukan karena sulitnya mendapatkan pakan berupa dedak dan jagung.
Kalaupun ada, harganya jauh lebih tinggi. Sebagai gambaran, harga dedak yang awalnya sekitar Rp 3 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 5,5 ribu.
Begitu juga harga jagung, naik drastis. Lebih parah lagi pakan pabrikan, kenaikannya jauh lebih besar. Solusinya peternak menggunakan batang pisang untuk dijadikan pakan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Yusuf Bahtiar, peternak ayam KUB asal Bandar Jaya.
‘’Sudah sekitar 1 bulan terakhir, saya menggunakan batang pisang untuk pakan ayam,’’ ujar Yusuf saat ditemui di kediamannya, Minggu (2/10).
Yusuf mengatakan, informasi yang didapat, lebih dari 10 ribu ekor ayam KUB masuk ke Mukomuko, 2 bulan yang lalu. Jika ayam-ayam tersebut hidup semua, saat ini sudah masuk waktu panen.
Dampaknya permintaan dedak dan jagung meningkat drastis. Disisi lain, Mukomuko belum masuk musim panen padi. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan dedak, karena harus didatangkan dari luar daerah.
‘’Sekarang cari dedak dan jagung sedang sulit. Kalau ada harganya sangat tinggi,’’ tambah Yusuf.
Yusuf juga menyampaikan dirinya berburu jagung dan dedak hingga lintas kecamatan. Mulai dari Kecamatan Selagan Raya, hingga Kecamatan Lubuk Pinang. Sedihnya, barang yang dicari tidak ada.
Tidak ada pilihan lagi, kecuali membeli dedak dari daerah lain, yang harganya hampir 2 kali lipat. Demi hemat dedak, ia menggunakan batang pisang kepok. Caranya, batang pisang dipotong kecil-kecil, kemudian dicampur dengan dedak.
‘’Selain rumput azzola, saya juga menggunakan batang pisang untuk pakan ayam. Kalau menggunakan dedak dan jagung, bisa jebol kantong kita,’’ papar Yusuf.(dul)