Disparpora Dorong Pemdes Kembangkan Destinasi Wisata

Senin 03-10-2022,12:00 WIB
Editor : Radar Mukomuko

RADARMUKOMUKO.COM - Pengembangan destinasi wisata yang ada di desa merupakan bagian tanggung jawab pemerintah desa. Baik itu dalam penataan, pengelolaan dan pemanfaatan destinasi wisata itu sendiri. Tentunya melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), sementara Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) hanya sebagai konsultan pendamping. Dalam pengembangan destinasi wisata,juga dibutuhkan peran penting dan keseriusan pemerintah desa. Baik dalam penyediaan anggaran untuk penataan maupun regulasi dalam pengembangan dan pengelolaannya.

Kepala Disparpora Mukomuko, Agus Harvinda, ST, M.Si, melalui Kabid Pariwisata, Rizkan, SE mengatakan, dalam percepatan pengembangan destinasi wisata, harus mengedepankan pola dari desa untuk desa dan oleh desa. Jadi mulai pada penataan dan konsep diberikan kepercayaan kepada pemerintah desa bersama Pokdarwis untuk merancang. Sementara pemerintah hanya akan menjadi konsultan pendamping.

''Kalau untuk pembangunan fasilitas dasar bisa menggunakan anggaran Disparpora, sementara penataan dan penyediaan fasilitas pendukung harus dari pemerintah desa itu sendiri,'' terangnya.

Menurutnya, Disparpora bisa saja bertanggung jawab penuh dalam pembangunan fasilitas dan pengembangan destinasi. Tetapi dengan keterbatasan anggaran akan memperlambat proses pengembangan destinasi tersebut.

''Kalau menggunakan dana desa akan lebih cepat penataan dan pengembangannya, karena lebih fokus dan dikerjakan secara bersama-sama,'' kata Rizkan.

Terkait dengan pengembangan destinasi, Riskan mengaku bahwa pihaknya sudah cukup intens membangun komunikasi dengan pemerintah Desa. Hingga kini pihaknya tinggal menunggu Pemdes mana yang sudah siap untuk mengelola dan menataan destinasi secara maksimal. Dikatakannya juga, sejauh ini sudah ada sebanyak 51 desa di daerah ini yang masuk desa wisata sesuai dengan keputusan Bupati Nomor 100-61 Tahun 2021.

''Harapan besar kami dengan pola pengelolan oleh Pemdes bukan hanya ada percepatan, tetapi juga dapat menjadi simbol pariwisata pada desa itu sendiri. Karena sangat banyak sekali desa memiliki potensi wisata yang bagus,'' tutup Rizkan. (api)

Kategori :