Harimau Masuk Desa Bukit Makmur

Jumat 30-09-2022,10:00 WIB
Editor : Radar Mukomuko

Serang Sapi Warga

RADARMUKOMUKO.COM – Warga Desa Bukit Makmur, Kecamatan Penarik heboh. Hal tersebut menyusul ditemukannya ada sapi yang mati. Diduga kuat, Kematian tersebut akibat diserang harimau. Dugaan ini muncul karena ada luka mengangga pada bagian belakang serta luka tusuk pada bagian leher atas. Sapi tersebut ditemukan warga pada Rabu (28/9) siang sekitar pukul 10.30 WIB. Tempat Kejadian Perkara (TKP), berada di belakang rumah Khairul, mantan Kades Bukit Makmur. Sedangkan sapi yang mati, milik Sidik, adik dari Khairul. Diduga, harimau menyerang sapi pada Rabu dini hari. Hal tersebut dapat dilihat dari darah yang masih terlihat segar. Jejak yang diduga milik harimau banyak ditemukan di sekitar TKP. Warga meyakini, si raja hutan, masih berada di sekitar perumahan warga. Kemarin siang, berbagai pihak terkait turun ke TKP. Mulai dari pihak kepolisian, TNI, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan pemerintah desa setempat. Sebagaimana disampaikan oleh Sekdes Bukit Makmur, Nur Hamid, kemarin.

Hamid menyampaikan, sudah menjadi kebiasaan warga setempat, mengikat sapi miliknya di kebun, tidak jauh dari rumah. Begitu juga yang dilakukan oleh Sidik. Ia memiliki 2 ekor sapi, induk dan anaknya. Sapi diikat di belakang rumah kakaknya. Selasa malam, sekitar pukul 21.10 WIB, sapi masih sempat dikasih minum oleh pemiliknya. Rabu pagi, ada warga yang melintas dekat TPK. Secara tidak sengaja, warga tersebut melihat ada sapi mati. Penasaran ia mendekati sapi tersebut. Ia kaget melihat kondisi sapi. Kemudian melaporkan hal tersebut kepada Khairul. Atas kejadian tersebut, dilaporkan ke pemerintah desa. Setelah cek lokasi dan menghimpun data. Kejadian tersebut dilaporkan kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini Polsek Penarik. Laporan serupa juga disampaikan ke BKSDA.

‘’Setelah menerima laporan, tadi (Kemarin, red) mereka turun ke lokasi,’’ jelas Hamid.

Disampaikan Hamid, hasil olah TKP, diyakini sapi mati karena diserang harimau. Pihak BKSDA akan memasang perangkat di sekitar TKP. Dari jejak yang ditinggalkan, diyakini harimau belum jauh dari TKP. Hal tersebut membuat warga ketakutan dan tidak leluasa dalam beraktivitas. Pemerintah desa memberikan imbauan resmi kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Ternak yang biasa ditinggal di kebun, diminta untuk dibawa pulang. Warga tidak dianjurkan keluar rumah pada malam hari.

‘’Besar kemungkinan harimau masih ada di sekitar permukiman. Kami mengimbau agar warga waspada,’’ demikian Hamid.(dul)

Kategori :